08 Januari 2010

Kesetiaan Ayub kepada Allah

" Lalu bertanyalah Tuhan kepada iblis : Apakah Engkau memperhatikan hamba-Ku Ayub? Sebab tiada seorang pun di bumi seperti dia, yang demikian saleh dan jujur, yang takut akan Allah dan menjauhi kejahatan "
(Ayub 1 : 8)

Seorang pribadi yang saya lihat setia dan tetap di dalam kesalehan dan kejujuran kepada Allah bahkan sekalipun iblis mencobai sedemikian rupa berat di dalam kehidupannya adalah Ayub. Ia seorang yang sedemikian teguh di dalam pencobaan yang hebat dalam kehidupannya, mengapa sangat hebat? Bayangkan segala yang Ayub miliki termasuk anak-anaknya semua habis bahkan Ayub sendiri terkena semacam penyakit dan istrinya berkata supaya Ayub mengutuki Tuhan yang ia sembah. Saya melihat Ayub kuat sepanjang Firman yang saya baca, memang ia sedikit mengeluh tetapi tidak mengutuki Allah dan setelah semua pencobaan itu berlalu dari kehidupannya Ayub pun memperoleh dua kali lipat dari segala yang hilang dalam hidupnya sebelum pencobaan itu terjadi. Saya melihat bahwa Ayub memegang prinsip bahwa setia dalam cinta kepada Tuhan tidaklah diukur dari materi yang kita miliki dalam kehidupan ini. Saya belajar acapkali saya memberi ukuran itu kepada kesetiaan kepada Allah. Saya mau melihat lebih dalam lagi akan orang-orang pilihan Allah dimana hidupnya benar-benar tulus dan bergantung sepenuhnya kepada Allah, Firman Tuhan hari ini membuat saya sadar bahwa ke dalam kesetiaan kepada Tuhan adalah untuk selamanya, seterusnya tanpa ukuran materi bahkan hidup saya sendiri. Amin...

07 Januari 2010

KASIH adalah ...

" Demikian tinggal ketiga hal ini, yaitu iman, pengharapan dan kasih, dan yang paling besar diantaranya ialah KASIH "
(I Korintus 13 : 13)

Kasih adalah ...
Bergembira pada saat orang lain berbahagia. Bersedih untuk mereka yang bersedih. Selalu bersama saat baik maupun saat susah. Kasih adalah sumber kekuatan.

Kasih adalah ...
Jujur karena dirimu setiap waktu menceritakan, mendengarkan kebenaran dan tidak berpura-pura. Kasih adalah sumber kejujuran.

Kasih adalah ...
Suatu pengertian sepenuhnya mengenai apa yang Kau rasakan, bahwa aku merupakan bagian dari orang lain. Menerima orang lain sebagaimana adanya mereka. Dan tidak mencoba untuk mengubah mereka menjadi sesuatu yang lain. Kasih adalah sumber persatuan.

Kasih adalah ...
Kebebasan untuk mencapai keinginanmu saat berbagi pengalaman dengan orang lain. Pertumbuhan suatu individu di sisimu dan pertumbuhan bersama dengan individu yang lain. Kasih adalah sumber kesuksesan.

Kasih adalah ...
Kedahsyatan dari angin topan, ketenangan dalam pelangi. Kasih adalah sumber dari adanya keinginan besar.

Kasih adalah ...
Memberi dan menerima dalam situasi sehari-hari. Bersabar dengan setiap kebutuhan dan keinginan. Kasih adalah sumber kebersamaan.

kasih adalah ...
Mengetahui bahwa orang lain akan selalu bersamamu, tanpa memandang apa yang terjadi. Kehilangan orang lain pada saat mereka jauh, tetapi tetap dekat di hati tiap waktu. Kasih adalah sumber hidup.

Kasih itu sabar; Kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong.

Ketekunan Tuhan Yesus

" Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan tahta Allah."
(Ibrani 12 : 2)

Seorang pribadi sebagai murid Tuhan yang saya teladani dan bahkan IA adalah Tuhan sendiri, namun selama berjalan di muka bumi ini IA tetaplah 100% manusia, yang telah berhasil di dalam ketekunanNya menjalani kehidupan ini, seperti Firman Tuhan dalam Yesaya, seorang yang penuh kesengsaraan adalah tidak lain dari pribadi Tuhan Yesus Kristus. Belajar dari kehidupan Tuhan saya melihat betapa fananya dunia ini, betapa tidak berharganya dunia ini, kehidupan Tuhan Yesus menjadikan saya melihat bahwa keberhasilan dalam kehidupan yang berharga di mata Tuhan adalah penting, bukan kesuksesan di dunia ini yang menjadi inti kehidupan tetapi bagi Dia duduk di sebelah kanan Allah adalah jauh amat sangat berharga. Saya merenungkan dan mendapatkan kesimpulan memang benar ternyata untuk apa segala materi, kekayaan dan kehidupan duniawi yang fana harus saya kejar, Tuhan menjanjikan supaya saya fokus kepada kehidupan pengenalan akan Tuhan, hal-hal yang dunia pastilah akan ikut di belakang, saya bersyukur akan pribadi Tuhan Yesus sehingga saya menyadari masuk dalam surga pada akhirnya adalah yang terpenting. Amin...

06 Januari 2010

5 Penyesalan

  1. 1 hari : Nasi menjadi Bubur
  2. 1 bulan : Salah Potong Rambut
  3. 1 tahun : Tidak Naik Kelas
  4. Seumur Hidup : Salah Pilih Pasangan Hidup
  5. Selamanya : Salah Pilih JURU SELAMAT

Hati yang taat akan Ketetapan Tuhan

" Kamu akan kuberikan hati yang baru, dan roh yang baru di dalam batinmu dan Aku akan menjauhkan dari tubuhmu hati yang keras dan Kuberikan kepadamu hati yang taat. Roh-Ku akan kuberikan diam di dalam batinmu dan Aku akan membuat kamu hidup menurut segala ketetapan-Ku dan tetap akan berpegang pada peraturan-peraturanKu dan melakukannya."
(Yehezkiel 36 : 26 - 27)

Karakter seseorang yang tekun dan setia sudahlah tentu disertai ketaatan dan hal ini merupakan yang utama dalam seorang percaya menjalani kehidupan dan pengenalan akan Tuhan Yesus Kristus yang memimpin kehidupan saya hari lepas hari dalam kehidupan ini, satu ons ketaatan lebih berharga daripada satu ton doa, hal ini benar karena hidup yang benar dan berkenan kepada Tuhan adalah hidup yang taat sepenuh hati kepada segala ketetapan Tuhan. Semenjak saya menerima Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan juruselamat seharusnya saya menyerahkan kepemimpinan hidup saya kepada Tuhan, tetapi saya memang harus taat untuk mau mendengar suara Tuhan akan mengikut pimpinanNya. Ada banyak hal yang membuat saya seharusnya mau membuka telinga rohani saya dan menjalankan perintah Tuhan dengan seluruh keberadaab saya sebagai manusia. Melalui renungan saya hari ini, saya harus mengakui kebodohan saya tetapi saya tidak mau seperti ini saya selalu berkomitmen dan selalu memperbaharui komitmen saya setiap hari untuk taat. Amin...

05 Januari 2010

Tinggalkan masa lalu

" Sebab Tuhan, Allahmu, membawa engkau masuk ke suatu negeri yang baik. Suatu negeri, dimana engkau akan makan roti dengan tidak usah berhemat. Dan engkau akan makan dan akan kenyang, maka engkau akan memuji Tuhan Allahmu "
(Ulangan 8 : 7 - 10)

Tahukah Anda, salah satu penyebab orang Israel enggan menuruti pimpinan Tuhan adalah karena mereka hidup di masa lalu mereka. Sekalipun secara fisik mereka sedang menuju ke tanah perjanjian, namun hati dan pikiran mereka tertambat di Mesir.
Ada orang yang tidak pernah maju di dalam kehidupannya karena ia hidup di masa lalunya. Masa lalunya yang penuh dengan kegetiran, selalu di bawa kemana ia pergi. Kegelapan hidup di masa lalu, di letakkan di depannya, sehingga ia melihat segala sesuatu gelap seperti masa lalunya. Ada orang yang pernah dikecewakan hatinya oleh seseorang, dan ia selalu membawa sakit hatinya kemanapun ia pergi, ada orang yang senantiasa membawa kebencian kemanapun ia melangkah. Ia bak membawa telur busuk di saku celananya, ada juga orang yang diikuti oleh kegagalan masa lalunya, ia tidak pernah menganggap kegagalan itu sebagai sesuatu yang lumrah dan merupakan pelajaran yang berharga bagi hidupnya.
Marilah setiap kita di dalam memasuki tahun yang baru ini kita tinggalkan semua rasa benci, kepahitan, dendam yang akan menghalangi setiap kita untuk menerima setiap janji yang Tuhan berikan buat setiap kita bahwa tahun 2010 adalah Tahun Pemulihan dan Tahun Kelimpahan.
Jika saat ini, perjalanan hidup kita sedang berada di tahap yang kurang menyenangkan. Ingatlah, ini merupakan satu proses yang harus dijalani dengan iman dan pengharapan yang positif bahwa Tuhan sedang menuntun kita menuju tahun dan tempat yang lebih baik lagi. Jangan bersungut-sungut, tetapi bersyukurlah agar hati kita menjadi tenang dan kita bisa melihat dengan jelas kemana Tuhan menuntun kita. Karena sungut-sungut tidak akan menyelesaikan masalah, tetapi ketaatan kepada Tuhan akan membawa kita samapai ke tanah perjanjian yang subur.

Menjadi teladan bagi orang-orang percaya

" Jangan seorang pun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu"
(I Timoitus 4 : 12)

Firman Tuhan ini kembali terbuka untuk saya renungkan kembali, dan memberikan suatu pengertian terbaru dalam kehidupan saya. Tuhan menjelaskan kepada saya bahwa menjadi teladan di tengah-tengah orang-orang yang tidak percaya merupakan hal yang biasa, karena mereka menyadari akan perbedaan hidup mereka yang rusak dengan hidup orang-orang percaya yang senantiasa benar. Tetapi Tuhan mau supaya saya menaikkan standar kehidupan saya dengan memiliki mental dan karakter menjadi teladan bagi orang-orang percaya, Tuhan mau supaya saya tidak menjadi rendah karena umur yang masih muda, masih kurang pengalaman dan masih kurang pengetahuan dalam menjalani kehidupan tetapi standar yang TUhan beri adalah tidak hanya hidup sebagai orang yang baik melainkan hidup sebagai orang yang benar dan berkenan di mata Tuhan, Tuhan mau supaya saya memiliki fokus akan kata benar dan berkenan bagi Tuhan supaya kedua kata ini menjadi prinsip di dalam saya menjalani kehidupan saya pribadi untuk semakin bertumbuh dan kuat, dan saya menyadari banyak hal yang masih harus dikoreksi dan dibenahi dalam kehidupan saya untuk menjalankan hidup yang benar dan hidup yang berkenan bagi Tuhan dan kemuliaanNya, tapi saya mau untuk belajar, saya mau untuk berjuang dan percaya akan pertolongan Roh Kudus dalam hidup saya. Amin...

04 Januari 2010

Dibawa oleh Roh

“ Maka Yesus dibawa oleh Roh ke padang gurun untuk dicobai Iblis ”

(Matius 4 : 1)

Dengan penuh pengharapan, seseorang berkata. “Betapa bahagianya jika tiba-tiba Roh Kudus datang secara nyata dan dengan kuasa supranaturalNya membawa saya jauh dari tempat yang tidak menyenangkan ini.” Perkataan itu muncul karena ia sedang berada dalam penderitaan. Bisa jadi apa yang diharapkan orang tersebut juga pernah menjadi pengharapan kita semua. Kita pasti mengharapkan Roh Kudus memimpin kita ke tempat-tempat atau dalam suatu keadaan yang lebih menyenangkan, penuh dengan kedamaian sorgawi, dan jauh dari segala permasalahan dan pertikaian. Tetapi kenapa seringkali apa yang kita harapkan itu tidak terjadi. Alkitab mencatat, Yesus juga dibawa oleh Roh Kudus ke padang gurun untuk dicobai si iblis, bukan untuk menemukan tempat yang nyaman dan menyenangkan. Bukan hanya tantangan alam yang dahsyat saja yang dihadapi oleh Yesus pada saat Dia dibawa di padang gurun tetapi juga godaan iblis. Tetapi menariknya, inilah tujuan utama dari Roh Kudus membawa Yesus ke padang gurun yaitu penggenapan dari pada nubuatan dalam Kejadian 3 : 15, dimana permusuhan antara keturunan perempuan yang adalah Yesus dengan ular yang adalah iblis. Dan disinilah kualitas Yesus sebagai Anak Allah dipertaruhkan. Yesus harus membuktikan bahwa dirinya benar-benar Anak Manusia yang sempurna, sehingga bias menjadi jaminan bagi penyelamatan umatNya. Bagaimana dengan saudara, masih berontakkah? SUngut-sungutkah? Atau herankah? Seandainya saat ini saudara sedang menghadapi berbagai pencobaan dan penderitaan, sebab siapa tahu itulah “padang gurun” dimana Roh Kudus yang telah memimpin kita kesitu. Ingat di padang gurunlah kualitas kita sebagai anak-anak Tuhan dipertaruhkan. Dan yakinlah bahwa Roh Kudus tidak akan membiarkan saudara sendirian. Karena Dia yang akan mebuat kita semakin tangguh dan kuat untuk menggapai rencana indahNya.

Awal dari Ketekunan

" Dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan, dan ketekunan meninmbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan. Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita"
(Roma 5 : 3 - 5)

Memang betapa luar biasa unik cara Tuhan mendidik setiap umatNya, saya menyadari bahwa segala didikan Tuhan sebenarnya bukanlah diawali dengan kata-kata yang manis tetapi dengan kata-kata yang tidaklah sesuai dengan keinginan hati kita dan saya khususnya yang memang mau untuk kembali mengejar standar hidup kerohanian saya sebagai murid Tuhan Yesus, saya bersyukur. Firman Tuhan hari ini menjelaskan bahwa melalui awal kesengsaraan saya akan memulai ketekunan saya dengan adanya langkah-langkah dalam hidup saya semakin mengerti bahwa sesungguhnya pada akhirnya lewat kesengsaraan dalam arti masalah, persoalan hal tersebut pada akhirnya akan membawa saya kepada pengharapan, saya percaya bahwa Tuhan memberikan kasih karunia kepada tiap-tiap anakNya dan maksud kesengsaraan yang diijinkan Tuhan adalah untuk menjadikan saya semakin bertekun di dalam pengenalan saya akan Tuhan yang hidup dan terus berkarya dalam kehidupan saya, IA bertekun untuk saya karena itu IA juga mau saya bertekun. Amin...

03 Januari 2010

Lebih dari Orang-orang yang menang

" Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita. Sebab aku yakin, baik maut, maupun hidup, baik malaikat-malaikat, maupun pemerintah-pemerintah, baik yang ada sekarang, maupun yang akan datang, atau kuasa-kuasa, baik yang di atas, maupun yang di bawah, ataupun sesuatu makhluk lain, tidak akan dapat memisahkan kita dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita "
(Roma 8 : 37 - 39)

Di dalam setiap peperangan atau pertandingan sudah pasti ada pihak yang menang atau tampilnya seorang pemenang dan saya menyadari bahwa betapa besarnya kebanggaan Allah Bapakepada anakNya yang telah menang dalam peperangan rohani dalam kehidupannya, karena nama Tuhan Yesus akan dimuliakan dalam kemenangan. Saya menyadari bahwa kemenangan di dalam Tuhan bukanlah suatu kemenangan yang biasa tetapi selain saya dan saudara-saudara seiman di muka bumi bersukacita seisi surga pun bersukacita, saya teringat akan Firman Tuhan yang mengatakan jikalau orang-orang terpilih telah mengakhiri segala pertandingan iman, betapa luar biasa dahsyat nantinya sukacita di dalam surga. Saya bercyukur bahwa saya termasuk pilihan Allah sebagai orang-orang yang telah menang, saya percaya akan kuasa Roh Kudus yang memampukan saya untuk menang. Amin...

02 Januari 2010

Tahukah Anda? Miskin di hadapan Allah

Istilah "orang yang miskin di hadapan Allah" yang terdapat di dalam Matius 5 : 3 diterjemahkan dari kata Yunani hoi ptochoi to pneumatic, yang secara literal berarti orang-orang yang miskin di dalam roh. Mereka adalah orang-orang yang sadar akan kebutuhan jiwa mereka dan mengenal pribadi yang sanggup memenuhinya, yaitu YESUS. Mereka juga menggantungkan hidup dan pengharapan mereka hanya kepada Allah saja. Itulah sebabnya, mereka menjadi orang-orang yang siap menerima KERAJAAN SORGA dan Yesus menyebut mereka sebagai orang yang BERBAHAGIA atau DIBERKATI.

Ombak Rutinitas

"Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah Rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan "
(Roma 12 : 11)

Di sebuah desa yang terpencil, hiduplah seorang buruh tani yang sangat miskin. Ia hidup sebatang kara. Istri dan anak2nya pergi karena sudah terlalu lama si petani itu meninggalkan mereka untuk mengikuti saran dari "orang pintar" yang didatanginya. "Aku tahu jalan keluarnya, "kata orang pintar tersebut. "Pergilah ke sebuah pantai yang berada tepat di balik perbukitan itu. Carilah sebuah batu ajaib yang dapat mengubah benda apapun menjadi emas. Batu itu akan terasa agak hangat ditanganmu, seperti ketika engkau memegang makhlik hidup," lanjutnya.

Tanpa pikir panjang, petani tersebut pergi meninggalkan desanya dan keluarganya menuju pantai yang dimaksud. Setiap hari dia memungut batu, merasakan suhu batu tersebut lalu membuangnya kelaut setelah tahu kalau batu genggamannya itu dingin2 saja. Satu batu, dua batu, tiga batu dipungutnya dan dilemparkannya kembali ke dalam laut. Malam harinya dia masuk ke sebuah gua kecil untuk beristirahat. Keesokan harinya dia lakukan hal yang sama. Satu hari, dua hari, satu minggu, dua minggu, dia lalui dengan baik. Begitu seterusnya. Tak terasa setahun sudah dia berada di pantai tersebut. Sehingga menggenggam dan membuang batu sudah menjadi kebiasaannya, dan karena sudah terbiasa itulah maka petani itu tidak lagi sungguh2 dalam merasakan suhu batu tersebut. Sehingga dia melakukan rutinitasnya tanpa memperdulikan lagi tujuan semula yang ia cari yaitu batu ajaib. Maka hilanglah kesempatan untuk memiliki hidup yang lebih baik. Karena tapa sadar mungkin batu yang dia cari itu sudah ada digenggamannya tapi dia melemparkannya juga ke laut.

Kebiasaan atau rutinitas memang menjadi masalah yang tersembunyi yang mungkin terluput dari kesadaran banyak orang. Pertama kali kita mengenal Yesus kita akan menggebu-gebu mengikuti seluruh kegiatan gereja bahkan kalau perlu setiap hari kita ada di gereja. Begitu lulus dari sekolah theologia kita akan bersemangat berkotbah, berkunjung atau mengajar atau mungkin awal-awal kita masuk dalam suatu pelayanan membuat kita lupa waktu karena hampir seluruh waktu kita gunakan untuk melayani dan itu adalah sesuatu yang sangat menyenangkan bagi kita. Tetapi seiring dengan berlalunya waktu api pelayanan, rasa cinta kita pada Tuhan akan pudar dan semua itu hanya menjadi satu kebiasaan atau rutinitas yang harus kita jalani. Yang penting tugas selesai. Dan kita tidak pernah merasakan makna dari semua yang kita lakukan karena kita sudah terhempas oleh "ombak rutinitas". Bagaimana dengan saudara2 hari ini, tahun sudah akan berganti masihkah semuanya sama seperti pertama kali kita melakukannya? Semangat dan keluar dari ombak rutinitas kita ... !!

Prajurit yang bekenan kepada komandannya

" Ikutlah menderita sebagai seorang prajurit yang baik dari Kristus Yesus. Seorang prajurit yang sedang berjuang tidak memusingkan dirinya dengan soal-soal penghidupannya, supaya dengan demikian ia berkenan kepada komandannya "
(II Timotius 2 : 3 - 4)

Untuk terus melangkah maju dan terus menjadi pemenang hari lepas hari dalam medan peperangan, salah satunya adalah dengan tidak menjadi pusing dengan soal-soal penghidupan kita. Saya belajar bahwa seorang prajurit yang benar adalah yang menjadikan perintah komandannya sebagai suatu makanan hari lepas hari. Merenungkan Firman Tuhan ini, mengingatkan saya akan didikan Polisi Brimob di rumah saya dengan disiplin yang ketat dan latihan keras sehingga mereka menjadi orang-orang yang kuat tapi tunduk kepada komandan, demikian seperti apa yang dikatakan Firman Tuhan hari ini, seorang yang berkenan dengan komandan adalah seorang yang mau untuk dididik terutama menguasai pikirannya dari kekusutan dunia ini. Komandan memiliki pengalaman dan pasti tahu benar akan batas kemampuan prajuritnya tetapi IA juga tahu kalau kemampuan tersebut dapat bertambah jikalau ditempa dengan benar, jikalau demikian apalagi Tuhan, IA pun tahu benar akan kemampuan saya dan IA menyadari bahwa dalam diri saya ada potensi yang dapat dikembangkan secara maksimal. Semua bertujuan baik yaitu tetap berdiri dalam peperangan rohani, tetap terus maju dalam peperangan rohani dan tetap menjadi seorang pemenang dalam peperangan rohani. Amin...

01 Januari 2010

Didikan Allah bagi anak-anakNya

" Jika kamu harus menanggung ganjaran; Allah memperlakukan kamu seperti anak. Dimanakah terdapat anak yang tidak dihajar oleh ayahnya? Tetapi, jikalau kamu bebas dari ganjaran, yang harus diderita setiap orang, maka kamu bukanlah anak,
tetapi anak-anak gampang "
(Ibrani 12 : 7 - 8)

Saya menyadari bahwa tidaklah mudah untuk menjadi seorang yang kuat di medan peperangan rohani, banyak didikan yang memang terlebih dahulu harus dilewati. Saya terkadang merasa berat harus melewati banyak didikan Tuhan, seperti orang bodoh rasanya, tetapi Roh Kudus selalu menguatkan saya dengan mengatakan bahwa dalam peperangan rohani perjuangannya lebih berat lagi. Saya jadi teringat dengan film-film laga yang bertema kepahlawanan dimana pemeran utama dari setiap film tersebut dididik, dilatih dan dihajar dengan keras dan pada akhirnya tampil sebagai seorang pemenang, saya juga teringat akan peribahasa berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian artinya bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian. Saya menyadari akan cinta Bapa pada saya bahwa IA akan senantiasa mendidik saya supaya saya bukanlah orang yang lemah dan mudah dikalahkan oleh iblis dalam kehidupan ini, tetapi Tuhan mau untuk terus mempersiapkan diri saya, sabar dalam setiap kegagalan saya dalam tiap didikannya, sehingga suatu saat nanti pada akhirnya saya memperoleh kemenangan bukan untuk kemuliaan saya tetapi untuk kemuliaan nama Tuhan Yesus. Amin...
.:: Copyright ::.


This Blog is a registered trademark of DJEVEE Group All rights reserved.
Copyright © October 2009
Powered by Djevee