31 Maret 2010

Iman akan hari depan

Ketika kita mendengar kata masa depan, apa yang terlintas di dalam benak Anda? Sebuah kondisi yang menakutkan atau justru memandangnya sebagai masa dimana janji Tuhan akan semakin digenapi dalam hidup Anda? Jawaban ini akan tergantung Anda melihatnya menggunakan apa, iman atau rasa takut Anda?

Sebagai orang percaya, kita harus bergerak maju dengan yakin, berdasarkan kebenaran yang kekal Firman Allah. Lihatlah kisah Yosua yang ditulis dalam Alkitab. Setelah 40 tahun di padang gurun, bangsaIsrael akhirnya siap untuk memasuki tanah yang dijanjikan. Allah mengatakan kepada Yosua, "Hamba-Ku Musa telah mati; sebab itu bersiaplah sekarang, seberangilah sungai Yordan ini, engkau dan seluruh bangsa ini, menuju negeri yang akan Kuberikan kepada mereka, kepada orang Israel itu.Setiap tempat yang akan diinjak oleh telapak kakimu Kuberikan kepada kamu. Sebab Aku akan menyertai engkau....Aku tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau."(Yosua 1:2, 3b, 5b).

Allah telah berjanji kepada orang-orangNya suatu tanah yang melimpah susu dan madu, dipenuhi dengan kebun-kebun anggur, mereka tidak menanam dan tidak perlu lagi membangun kota-kota. Semua itu telah ada untuk mereka ambil. Tetapi, pertama mereka harus berjuang terlebih dahulu!

Allah pun menguatkan hati Yosua untuk berperang, "Kuatkan dan teguhkanlah hatimu" (Yosua 1:6,7,9). Dalam iman, Yosua memimpin bangsa Israel menyeberangi sungai Yordan dan menghancurkan tembok Yerikho. Tanah Kanaan pun berhasil dikuasai bangsa Israel pada masa kepimimpinannya.

Dari kisah diatas, kita dapat mengambil pelajaran bahwa masuknya bangsa Israel ke tanah Kanaan dan menguasai semua tanah disana, itu hanya bisa terjadi karena Yosua dan prajurit memegang firman Allah. Mereka tahu jika Tuhan ada bersama mereka, mereka tidak akan pernah gagal!

Hari ini, Allah terus mengatakan kepada umat-Nya, "Aku akan menyertai engkau! Kuatkan dan teguhkan hatimu!"

Sumber : Jawaban

30 Maret 2010

Mendobrak Allah

"...karena sikapnya yang tidak tahu malu itu, ia akan bangun juga dan memberikan kepadanya apa yang diperlukannya."
(Lukas 11 : 8b)

Bacalah Lukas 18 : 1- 8 ini, agar mengerti judul di atas. Perumpamaan "hakim yang tak benar" umumnya banyak disalah mengertikan oleh orang. Perhatikanlah baik-baik: hakim itu sebenarnya tak mau mengabulkan permintaan janda itu, tapi karena ia merasa terganggu dengan permintaan yang terus menerus, dan janda itu dianggao tak tahu malu, akhirnya ia mengabulkan permintaan janda itu supaya ia tak diganggu lagi.
Orang sering menyarankan: "Berdoa terus dan minta terus sampai akhirnya Tuhan menjawab doamu!" Perumpamaan di atas mengandung suatu kebenaran yang berbeda. Yesus berkata bahwa hakin itu tidak mau menolong, tetapi agar dia tak diganggu lagi, maka dia akhirnya mengabulkan permintaannya. Janda itu mendobrak hakim tersebut sampai akhirnya hakim itu terpaksa mengabulkan sesuatu yang bertentangan dengan kehendaknya. Kehendaknya ialah: tidak mau menolong.
Allah kita bagaimana pun juga bukan hakim yang tak benar, tapi Dia Bapa kita yang penuh kasih, selalu ingin mendengar dan menolong kita! Allah tak perlu digertak atau diancam demikian rupa dengan permintaan doa kita yang bersifat menyerang.
Cara beberapa orang Kristen berdoa dengan menjerit atau memohon dengan paksa, menyebabkan orang berpikir bahwa Allah itu mati atau tertidur, sehingga ia harus dipaksa untuk mendengarkan kita. Kuasa di dalam doa adalah iman, bukan demonstrasi di luarnya. Ingat Yesus sendiri berkata, "Apa saja yang kamu minta dalam doa dengan penuh kepercayaan, kamu akan menerimanya."
Doa Elia singkat, penuh iman dan berkuasa lebih dari pada doa nabi Baal dengan jeritan yang keras!

Sumber : Air Hidup

29 Maret 2010

Kebaikan yang ikhlas

"Janganlah jemu-jemu berbuat baik karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah"
(Galatia 6 : 9)

Seorang mahasiswa dari sebuah Universitas di Jakarta kala itu sedang melaksanakan KKN (Kuliah Kerja Nyata) di daerah pelosok. SUatu ketika ia merasa kepanasan, lalu mampir di suatu rumah untuk meminta minum. Bapak yang punya rumah tidak memberinya air putih, tetapi ia memberi segelas susu sapi, karena bapak itu mempunyai seekor sapi perah.
"Pak, saya cuma minta air," kata mahasiswa itu. Bapak itu lalu menjawab, "Nak, di sini airnya mentah, lebih baik minum saja air susu". Diminumnya air susu itu, lalu bertanya, "Berapa Pak?" "Tidak perlu bayar, bapa sudah ikhlas memberikan air susu itu kepadamu."
"Sebelum berpisah, mahasiswa itu mengucapkan banyak terima kasih dan memberikan alamatnya di Jakarta.
Beberapa tahun kemudian bapak tersebut terkena penyakit kanker. Ia pun harus menjual sawahnya untuk biaya pengobatan. Oleh anak gadisnya ia lalu dibawa ke salah satu rumah sakit di Jakarta. Ternyata biaya operasi, obat-obatan dan dokter, semuanya berjulah enam juta rupiah. Sedangkan hasil penjualan sawah belum bisa mencukupinya.
Anak gadisnya menjadi gemetar ketika mengetahui jumlah yang harus dibayar. Lalu, ia meminta waktu untuk melunasi, tetapi petugas kasir menyuruhnya membaca di bagian bawahnya. Ketika dibaca, ternyata sudah ada tanda luna! Dan, dibawahnya lagi ada tulisan "harga segelas susu". Ternyata dokter spesialis yang mengoperasinya itu adalah mahasiswa yang dahulu minum susu di rumahnya.

Diatur oleh Tuhan

"Pengajaran yang lemah lembut ada di lidahnya"
(Amsal 31 : 26b)

Untuk mempersatukan dua manusia sebagai suami isteri, Allah telah mengatur bahwa haruslah ada ketaatan dan kasih dalam rumah tangga mereka. Dia tak meminta suami atau isteri mencari kesalahan masing-masing. Dia tak menetapkan suami-suami untuk menjadi instruktur isteri-isteri, atau isteri-isteri untuk menjadi guru suami mereka. Seorang suami tak perlu mengubah isterinya, demikian halnya juga dengan isteri. Bagaimana pun sifat dan keadaan pasangan hidupmu, hendaklah kau mengharap hidup dengannya selamanya. Mereka masing-masing harus belajar menutup mata akan kekurangan masing-masing. Mereka harus belajar mencintai, bukan mencoba mencari kesalahan masing-masing.
Sebagai orang kristen kita harus belajar menyangkal diri. Menyangkal diri berarti melengkapi seorang terhadap yang lain. Keluarga butuh disiplin, berarti harus belajar mau menyisihkan pendapatnya sendiri dalam memberikan pertimbangan pasangan hidupnya. Pengajaran yang lemah lembut harus ada di lidah para isteri, baik terhadap anak-anaknya, maupun terhadao suami atau sesamanya.
Demikian pula sebagai mempelai Kristus, harus taat dan hidup setia kepada mempelai laki-laki, yaitu Yesus Kristus, tanpa mempedulikan keadaan dan situasi kita. Kita harus mempersembahkan kehidupan kita seutuhnya kepada Kristus, dan tidak hidup separuh buat ilah-ilah lain. Kata Tuhan, "Berpeganglah pada perintahKu, dan engkau akan hidup; simpanlah ajaranku seperti biji matamu" (Amsal 7 : 2)
Isteri yang cakap lebih berharga dari pada permata

Sumber : Air Hidup

28 Maret 2010

Dunia Kejahatan

“Lidahpun adalah ... suatu dunia kejahatan ... dinyalakan oleh api neraka"

(Yakobus 3 : 6)

Dalam suatu organisasi atau perkumpulan, bila terdapat banyak orang yang ingin memerintah atau memimpin, kita akan menghadapi banyak masalah. Ini terjadi juga di antara orang percaya dan situasinya pun sama pula. Yakobus memperingatkan orang-orang percaya tentang potensi lidah untuk hal-hal yang jahat. Lidah itu kecil, tapi ukuran kecilnya tak selalu menunjukkan kurang pentingnya. Kekang mulut kuda itu pun tak besar, demikian juga kemudi suatu kapal, tetapi keduanya sangat berpengaruh. Lidah kecil ini apabila di bawah kontrol manusia yang jahat akan lebih sering menyakiti dari pada membangun; dan lebih suka mengutuk dari pada memberkati. Lidah yang kecil ini dapat membakar hutan yang besar. Segala kejahatan menemukan jalan keluarnya melalui lidah. Dalam alam manusia, lidah ini 'dinyalakan oleh api neraka', membakar setiap aspek kehidupan dan mengotori seluruh kehidupan.

Bagaimana dengan penggunaan lidah Anda? Apakah Anda sering berdusta dan menyiarkan gosip terhadapa orang lain, hamba-hamba Allah, teman-teman sepelayanan? Atau menceritakan suatu cerita yang seharusnya dirahasiakan? Bila hal ini terjadi dalam kehidupan Anda, datanglah pada Yesus, akuilah dosa-dosa Anda dan serahkan lidah Anda untuk memuji dan memuliakan Tuhan. Roh Kudus sanggup memberi kemenangan untuk mengatasi lidah Anda; mohon kepadaNya agar Dia mengontrol dan menyucikan lidah Anda!

Pelihara kata-katamu; engkau tak akan tahu kapan kau harus memakan buahnya!

Sumber : Air Hidup


27 Maret 2010

Allah Yakub

"Berbahagialah orang yang mempunyai Allah Yakub sebagai penolong ..."
(Mazmur 146 : 5)

Mengherankan juga kalau Tuhan berkata: "Akulah ... Allah Yakub" (Keluaran 3 : 6), padahal Yakub dulunya penipu, penjegal dan penjahat.
Kita sering membicarakan hal-hal kejatuhan seseorang dengan nada negatif, dan tak peduli apa penyebabnya. Ada pula lain macam orang yang merencanakan hal-hal tak jujur dan tak layak. Kita pun memandangnya rendah. Betapa menakjubkan bila Allah yang Maha Kudus mau menyebut dirinya sebagai "Allah Yakub"; hal ini semata-mata merupakan suatu anugerah kepada Yakub!
Renungkan! Seorang dokter yang terkenal, pandai, kaya, duduk di samping anak kecil yang sakit terbaring di tempat tidur kotor dan jelek. Matanya tertuju kepada si kecil dan dengan penuh harapan ia ingin si kecil ini sembuh. Tentu saja ia tidak ingin berada di tempat yang kotor jelek ini. Apakah dia setuju dengan penyakit dan penderitaan yang dilihatnya? Jelas tidak! Dia benci pada penyakit; tugas dan pekerjaannya ialah membasmi penyakit itu serta menyehatkan kembali si sakit.
Hal yang sama pula ketika Allah mengambil tempat di sisi seorang yang suka menipu seperti Yakub dan berkata: "Akulah Allahmu", Dia tidaklah menyetujui dosa penipu itu, tetapi Dia ingin berbuat sesuatu dalam diri si penipu dan bagi si penipu. Kristus berkata, "Aku datang tidak memanggil orang-orang benar, tetapi memanggil orang-orang berdosa agar bertobat" kita yang dulunya juga berdosa telah diambil oleh Yesus Kristus dan dijadikan anakNya. Dialah Allah kita!
Kita ditebus Kristus dengan pengurbananNya di atas kayu salib!

26 Maret 2010

Tuhan Melihat

"tetapi wajah Tuhan menentang orang-orang yang berbuat jahat"
(I Petrus 3 : 12c)

Sekarang dunia penguh dengan penguasa-penguasa kejahatan yang dengan gigih ingin mencengkram kita. Tetapi jangan lupa, "...wajah Tuhan menentang orang-orang yang berbuat jahat". Allah melihat semua perkara yang akan datang dan tahu dengan teliti siapa yang hidup tak benar. Walaupun demikian, "Tidak selalu Ia menuntut, dan tidak untuk selama-lamanya Ia mendendam" (Mazmur 103 : 9). Sebaliknya, sekarang abad anugerah, Dia tetap menawarkan pengampunanNya! bagi yang bertobat. Namun, hari penghukuman juga akan tiba!
Dari zaman ke zaman hati manusia tetap tidak berubah, cenderung berbuat dosa dan melakukan perkara yang tidak berkenan kepadaNya. Pemberontakan hati manusia berjalan terus secara liar. Segala malapetaka adalah akibat dari setiap perbuatan yang jahat, dengan segala usaha manusia ingin menyingkirkan penciptaNya. Kegagalan akhirnya memusnahkan segala usaha funtuk mencapai kedamaian dan kebahagiaan di bumi.
Tetapi, di tengah-tengah kerusakan dan situasi dunia yang memburuk ini, Tuhan Yesus memanggil umatNya untuk kemulian namaNya. Janji Tuhan indah: "Mata Tuhan tertuju kepada orang-orang benar, dan telingaNya kepada teriak mereka minta tolong" (Mazmur 34 : 16)
Saat ini Dia mendengar semua doa Anda; Dia tahu segala perkara yang telah terjadi maupun yang akan datang. Yakinlah, Anda di pihak Allah! Anda dalam kesulitan atau ketakutan saat ini! Ingat! Yesus berkata, "Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman." (Matius 28:20b)
Hiduplah benar di hadapanNya; Allah melihat semuanya !

Sumber : Air Hidup

25 Maret 2010

Roti Kehidupan

"Akulah Roti Hidup"
(Yohanes 6 : 48)

Yesus tak mengatakan bahwa Dia 'Taart' atau 'Kue Keju' hidup, karena makanan ini enak tapi dinikmati oleh sebagian orang saja. Kristus menamakan diriNya "Roti" yang adalah makanan umum semua orang dan dapat disajikan kepada orang miskin dan kaya, raja dan buruh. Roti selalu dapat ditemukan, memuaskan dan menyehatkan.
Dalam Yesus Kristus kita dapatkan semua yang diperlukan untuk membaharui dan menguatkan jiwa, roh kita.
Dalam Keluaran 16 : 14 - 21 orang Israel diberi manna dari Surga, mereka tinggal memungut saja dan memakannya. Manna dimakan oleh orang tua dan muda, merupakan makanan yang sehat dan satu-satunya.
Yesus dapat dihampiri oleh semua orang. BerkatNya ditawarkan dengan cuma-cuma bagi jiwa-jiwa yang lapar. Syukur bagi Allah! DirmanNya diberikan dengan gratis dan mudah dimengerti semua orang. Firman Allah merupakan makanan utama. "Roti" bagi kehidupan spiritual kita. "Barangsiapa makan dagingku dan minum darahku, ia mempunyai hidup yang kekal dan Aku akan membangkitkan dia pada akhir zaman" (Yohanes 6 : 54). "Barangsiapa makan dgingku dan minum darahku, ia tinggal di dalam Aku dan AKu di dalam dia." (Yohanes 6 : 56) "Roti", yaitu Firman Allah, memberi kepuasan bagi setiap jiwa dan roh. Roti Kehidupan ini sudah disediakan bagi kita.
Hanya Roti Hidup, yaitu Yesus Kristus, yang sanggup memuaskan jiwa kita.

Sumber : Air Hidup

24 Maret 2010

Baikkah Tanah Hati kita?

"Yang jatuh di tanah yang baik itu ialah orang, yang setelah mendengar firman itu, menyimpannya dalam hati yang baik dan mengeluarkan buah dalam ketekunan"
(Lukas 8 : 15)

Dalam perumpamaan tentang penabur ini Yesus mengumpamakan hati manusia dengan tanah , tempat dimana semua jenis benih tanaman ditaburkan. Hanya tanah yang baik sanggup membuat benih berakar, bertumbuh dan akhirnya menghasilkan buah. Dalam hal ini, hati manusia dibedakan menjadi dua jenis: baik dan buruk. Hati yang baik diibaratkan sebagai tanah yang gembur, mengandung cukup air, sudah dibajak dan tidak ada lagi batu-batuan atau semak durinya. Sedangkan hati yang buruk digambarkan seperti tanah yang kering, kurang air, berbatu dan bersemak duri liar. Hanya 'tanah yang baik' siap menerima taburan benih Firman Tuhan, dan pasti benih firman itu tidak akan mati, tapi terus berakar kuat, bertumbuh dan pada saatnya akan menghasilkan tuaian.
Bagaimana supaya hati kita menjadi 'tanah yang baik?" 1. Kita harus memiliki penyerahan diri kepada TUhan. Berserah kepada Tuhan berarti mempercayakan seluruh keberadaan hidup kita dalam pimpinan Tuhan. Kenyataannya tidak banyak orang Kristen yang sepenuh hati berserah kepada Tuhan. Dalam permasalahan mereka cenderung lebih mengandalkan kekuatan sendiri atau lari mencari pertolongan manusia daripada harus bersabar menantikan jawaban Tuhan. Ini membuktikan mereka belum memiliki penyerahan diri 100%. Alkitab tegas menyatakan, "Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada Tuhan!" (Yeremia 17:5)
2. Kita harus mau dibentuk dan diajar oleh Roh Kudus, "...Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu." (Yohanes 14:26). Jadi kita harus membangun keintiman dengan Roh Kudus supaya kita semakin peka terhadap suaraNya. Kita harus terus dialiri air Roh Kudus setiap hari. Sayang, banyak dari kita yang tidak mau dibentuk dan diajar, sehingga kerohaniannya tetap kerdil.
Hidup kita akan berubah bila kita memiliki penyerahan diri dan mau dibentuk!

Sumber : Air Hidup

23 Maret 2010

Sejarah Alkitab

Ratusan buku telah ditulis mengenai bukti-bukti pengilhaman ilahi Alkitab, dan bukti-bukti ini sangat banyak dan bervariasi. Sayangnya, kebanyakan orang tidak pernah membaca satu buku pun mengenai topik ini. Bahkan, tidak banyak yang membaca Alkitab itu sendiri! Jadi, banyak orang terpengaruh oleh gambaran populer yang keliru bahwa Alkitab mengandung banyak kekeliruan dan tidak lagi bermanfaat bagi kehidupan modern kita.

Namun para penulis Alkitab berulangkali menyatakan bahwa mereka menyampaikan Firman Allah itu sendiri, yang sama sekali tidak mengandung kesalahan dan memiliki otoritas. Sangatlah menakjubkan jika seorang penulis mengatakan hal tersebut, dan jika 40 orang penulis Kitab Suci dengan keliru mengklaim hal tersebut, maka pastilah mereka semua berdusta atau tidak waras atau keduanya.

Namun di pihak lain, jika kitab yang teragung dan paling berpengaruh di sepanjang zaman, yang mengandung kesusastraan yang sangat indah dan tuntunan moral yang paling sempurna yang pernah disusun, ternyata ditulis oleh para penipu fanatik, maka harapan apa yang masih tersisa dalam usaha menemukan arti dan tujuan hidup di dunia ini?

Jika seseorang dengan sungguh-sungguh menyelidiki bukti-bukti alkitabiah ini, ia akan menemukan bahwa klaim pengilhaman ilahi tersebut (yang dinyatakan lebih dari 3.000 kali dengan berbagai cara) sangat bisa dibenarkan.

Nubuat Yang Digenapi

Bukti mengagumkan tentang nubuat yang digenapi hanyalah salah satunya. Ratusan nubuat di dalam Alkitab telah digenapi, secara spesifik dan mendetail, seringkali lama setelah penulis nubuat tersebut meninggal.

Contohnya, Daniel meramalkan pada tahun 538 SM (Daniel 9:24-27) bahwa Kristus akan datang sebagai Juru Selamat dan Raja Israel yang dijanjikan 483 tahun setelah Raja Persia mengijinkan orang-orang Yahudi membangun kembali Yerusalem, yang pada saat itu masih berupa reruntuhan. Nubuat ini, dengan jelas dan pasti, digenapi beberapa ratus tahun kemudian.

Banyak nubuat yang berkenaan dengan berbagai bangsa dan kota yang dengan berjalannya sejarah secara umum, digenapi semuanya secara literal. Lebih dari 300 nubuat digenapi oleh Kristus sendiri pada kedatangan-Nya yang pertama. Nubuat lain berhubungan dengan penyebaran kekristenan, agama-agama palsu, dan pokok-pokok lainnya.

Tidak ada kitab kuno maupun modern lain yang serupa dengan kitab ini. Nubuatan-nubuatan yang samar-samar dan biasanya keliru dari orang-orang seperti Jeanne Dixon, Nostradamus, Edgar Cayce, dan yang lainnya sama sekali tidak dapat dimasukkan dalam kategori yang sama, demikian pula kitab-kitab agama lainnya seperti Al-Quran, Ucapan-ucapan Khong Hu Cu dan tulisan-tulisan agama lainnya. Hanya Alkitab yang memperlihatkan bukti nubuatan yang mengagumkan ini, dan menunjukkannya dengan skala yang begitu luar biasa sehingga menjadikan semua penjelasan mengenai asal-usulnya terlihat absurd, kecuali penjelasan bahwa Kitab ini adalah penyataan ilahi.

Ketepatan Sejarah Yang Unik

Ketepatan sejarah dalam Kitab Suci menempatkannya dalam kelas tersendiri, jauh lebih superior dibandingkan tulisan-tulisan Mesir, Asyur dan bangsa-bangsa kuno lainnya. Peneguhan arkeologi atas catatan Alkitab sepanjang abad 20 demikian banyaknya. Dr. Nelson Glueck, yang barangkali adalah ahli arkeologi Israel terbesar di jaman modern ini, mengatakan:

“Tidak ada penemuan arkeologi yang menyanggah suatu pernyataan Alkitab. Banyak penemuan arkeologi yang telah meneguhkan, baik secara garis besar maupun rinci, berbagai pernyataan sejarah di dalam Alkitab. Dengan cara serupa, tinjauan yang sesuai atas pernyataan Alkitab seringkali membawa pada penemuan yang mengagumkan.”

Ketepatan Ilmiah

Bukti penyataan ilahi yang mengagumkan lainnya diperlihatkan dalam banyaknya prinsip-prinsip ilmu pengetahuan modern yang dicatat sebagai fakta-fakta di dalam Alkitab jauh sebelum para ilmuwan meneguhkannya secara eksperimen. Beberapa hal diantaranya:

Tentu saja semua hal ini tidak diungkapkan dalam bahasa teknis ilmu pengetahuan modern, melainkan dalam ungkapan pengalaman hidup manusia sehari-hari. Namun demikian, semuanya sangat sesuai dengan fakta-fakta ilmu pengetahuan modern.

Penting dicatat bahwa tidak ada kekeliruan nyata yang pernah ditunjukkan di dalam Alkitab, baik mengenai ilmu pengetahuan, sejarah atau pokok lainnya. Memang banyak kekeliruan yang sudah diklaim orang, namun para ahli Alkitab selalu mampu menyajikan penyelesaian yang masuk akal atas semua masalah yang muncul.

Struktur Yang Unik

Struktur Alkitab yang mengagumkan juga perlu ditekankan. Meskipun Alkitab merupakan kumpulan dari 66 buah kitab, yang ditulis oleh 40 penulis atau lebih dalam rentang waktu 2000 tahun, namun Alkitab tetap merupakan satu Kitab, yang memiliki kesatuan dan konsistensi sempurna di setiap bagiannya.

Para penulis Alkitab, pada saat menuliskan kitabnya, tidak memiliki bayangan bahwa pesan mereka pada akhirnya akan dikumpulkan menjadi sebuah Kitab seperti ini, namun demikian semuanya tersusun rapi dan menyampaikan tujuan uniknya sendiri sebagai sebuah komponen dari keseluruhannya. Setiap orang yang mempelajari Alkitab dengan sungguh-sungguh pada akhirnya akan menemukan pola struktur dan matematis yang mengagumkan yang terjalin di setiap bagiannya, dengan keterkaitan dan simetri yang tidak dapat dijelaskan sebagai sesuatu yang bersifat kebetulan belaka atau yang dengan sengaja disusun demikian.

Satu-satunya tema Alkitab yang secara konsisten dikembangkan dengan agung dari Kejadian sampai Wahyu adalah karya Allah yang besar dalam penciptaan dan penebusan segala sesuatu, melalui Anak-Nya yang tunggal, Tuhan Yesus Kristus.

Efek Alkitab Yang Unik

Satu bukti terakhir bahwa Alkitab itu benar diperoleh melalui kesaksian mereka yang sudah mempercayainya. Banyak sekali orang, dahulu maupun sekarang, yang berdasarkan pengalaman pribadinya telah menemukan bahwa janji-janji yang ada di dalam Kitab itu benar, nasihatnya tepat, perintah dan larangannya bijaksana dan pesan keselamatannya yang indah memenuhi semua kebutuhan baik untuk hidup sekarang maupun hidup kekal.Alkitab juga unik dalam hal pengaruh yang diberikannya kepada orang-orang dan kepada sejarah bangsa-bangsa. Kitab ini merupakan kitab yang paling laku sepanjang zaman, menarik bagi hati maupun pikiran, dicintai oleh setidaknya sebagian orang dari setiap ras atau bangsa atau suku bangsa yang pernah dibawakan kitab ini, kaya atau miskin, orang terpelajar atau sederhana, raja atau orang biasa, dan semua orang dari berbagai latar belakang dan garis kehidupan yang berbeda.Tidak ada kitab lain yang pernah mendapat sambutan universal atau yang pernah menghasilkan efek yang tak berkesudahan seperti itu.

Sumber : Christian Answers

22 Maret 2010

P U S H

"Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya"
(Markus 9 : 23b)

"Sebab segala sesuatu mungkin bagi Allah"
(Markus 10 : 27b)

Pray Until Something Happen atau Berdoa Sampai Sesuatu Terjadi ini adalah satu harapan baru yang mestinya kita sebagai anak-anak Tuhan atau orang-orang percaya mengaminkan perkataan ini bahkan akan memotivasi kita terus bahwa di dalam Tuhan tidak ada sesuatu yang mustahil. Pada saat kemampuan dan kekuatan kita sebagai manusia sudah tidak mencukupi atau limit kita perlu PUSH, untuk mendobrak kembali semangat kita di dalam pengharapan kita kepada Yesus.
Ketakutan-ketakutan dalam menghadapi segala sesuatu maupun kekuatiran-kekuatiran pada saat kita mengetahui kenyataan yang ada membuat kita depresi dan putus asa. Anak-anak sekolah hari-hari ini menjadi sangat ketakutan karena hanya tinggal menghitung hari UAN akan dilaksanakan, orang tua, guru-guru semua ikut cemas dan kuatir walaupun persiapan yang maksimal sudah mereka lakukan mulai dari memberi tambahan waktu belajar, les, pemantapan dll, tetapi semua itu tidak membuat cemas dan takut mereka hilang.
Kita perlu PUSH untuk menghilangkan semua itu jangan pernah berhenti untuk meminta sesuatu kepada Tuhan karena Dia lah yang sanggup mengubahkan segala sesuatu bahkan mengubahkan dari yang tidak ada menjadi ada. Seorang anak murid yang sangat terbatas kemampuannya sangat putus asa menghadapi UAN karena semua orang mulai dari teman-teman dan guru-guru sudah memvonis bahwa, dia pasti tidak lulus. Dengan satu tekad dia datang kepada Tuhan dan dia terus berdoa Tuhan berkati aku, bayangkan berapa soal yang dia kerjakan dan akhirnya dia LULUS, semua kaget dan tidak percaya tapi itulah dahsyat dan hebatnya Allah kita. Doa harus disertai dengan satu USAHA selain berdoa kita juga harus belajar untuk mencapai nilai yang maksimal.

BERDOA MENURUT DAFTAR

Pendeta Andreas baru 3 bulan melayani di sebuah gereja. Pada suatu kebaktian Minggu, ia disodori daftar yang cukup panjang dari orang-orang yang sakit. Ia merasa kesulitan menghafal. Selain karena panjangnya daftar, ia juga belum mengenal semua anggota jemaat. Ia sudah berusaha mengingat sedemikian rupa daftar orang yang sakit,
tetapi di tengah doa syafaatnya ia hanya ingat separuh dari daftar tersebut. Maka ia mengatakan, "Tuhan kami juga mendoakan
Saudara-Saudara lainnya yang sakit sesuai dengan daftar anggota jemaat yang sakit, yang disodorkan pada saya hari ini."

Sumber : Sahabat Surgawi

Peran Penting Orang Tua Memperkenalkan Tuhan Kepada Anak (I)

Banyak orangtua bertanya; "Kapankah waktu yang tepat untuk memperkenalkan Allah kepada anak?" Seringkali orangtua bertanya demikian karena beranggapan bahwa anak masih terlalu kecil untuk dapat mengenal Allah yang abstrak dan tidak terlihat.

Alkitab tidak pernah memberitahukan kepada kita secara terinci pada usia berapa anak harus diperkenalkan tentang Allah. Meskipun demikian, Alkitab berkali-kali mengingatkan orangtua untuk mengajarkan Firman Tuhan kepada anak-anak.

Lalu, bagaimanakah kita memperkenalkan Allah dalam kehidupan anak-anak kita? Kita dapat mempelajari beberapa cara yang Tuhan sendiri pakai untuk memperkenalkan DiriNya kepada umat Israel. Dengan mengetahui cara Tuhan memperkenalkan DiriNya, kita akan menemukan pengertian mengenai bagaimana memperkenalkan Tuhan pada anak-anak kita.

Satu : Tuhan memakai peraturan untuk memperkenalkan sifat kekudusanNya
Dari sekian banyak pohon yang buahnya boleh dimakan oleh Adam dan Hawa, ada satu pohon yang tidak boleh dimakan buahnya. Mengapa demikian? Apakah karena buah itu begitu istimewa, atau apakah buah itu mempunyai khasiat yang dapat membuat manusia menyaingi Allah? Tidak demikian! Alasannya adalah karena peraturan mengenai pohon tersebut dapat membuat manusia mengenal arti ketaatan dan arti kekudusan Allah.
Tuhan banyak memberikan peraturan kepada manusia, juga kepada Musa, supaya manusia mengenal sifat Allah yang kudus. Kita pun perlu memperkenalkan peraturan kepada anak-anak kita. Sejak kecil mereka perlu diperkenalkan dengan peraturan keluarga. Misalnya: boleh menonton TV pada waktu-waktu tertentu dengan siaran-siaran tertentu, sehabis bermain harus merapikan mainan, hari Minggu harus ke gereja, dan lain-lain. Selain untuk membentuk pola kehidupan keluarga yang baik, peraturan itu diberikan dengan tujuan untuk memperkenalkan sifat kekudusan dan otorita Allah.
Suatu hari saya mengajarkan suatu semboyan hidup kepada anak saya, yakni: TAAT ITU INDAH. Ketika itu saya menyuruhnya tidur siang. Setelah bersusah-payah, akhirnya berhasil juga saya membujuknya tidur siang. Atas ketaatannya untuk tidur siang, saya perbolehkan dia tidur sedikit lebih malam. Kebetulan malam itu ayahnya pulang dari luar negeri dengan membawa mainan. Nah, dengan begitu dia bisa mempunyai sedikit waktu untuk bermain dengan mainan barunya. Kesempatan itu saya manfaatkan untuk mengingatkannya tentang semboyan hidup: TAAT ITU INDAH. Kalau saja ia tidak taat di siang hari, tentu ia tidak menikmati waktu-waktu bermain dengan ayahnya di malam hari.
Demikianlah anak yang kecil dapat belajar mengenai konsep "persekutuan di dalam ketaatan" dan "perseteruan di dalam ketidak taaatan atau dosa". Hal ini merupakan konsep dasar dari kekudusan Allah. (bersambung)

Sumber : Jejak Hati

20 Maret 2010

Jam Korupsi

Ada serombongan manusia yang sedang menunggu pintu masuk neraka.
Mereka dipanggil masuk satu persatu oleh pejabat malaikat yang
bertugas di sana. Di dinding belakang, tergantung puluhan jam dinding
sebagaimana biasa terlihat di bandara. Meski begitu, jam-jam itu
berbeda dengan jam-jam yang ada di dunia. Kalau jam di dunia
menunjukkan posisi waktu yang berbeda-beda untuk berbagai kota tujuan,
jam dinding di neraka berputar lebih cepat dan tidak berfungsi sebagai
penunjuk waktu kota tujuan.

Salah seorang yang agak bingung bertanya kepada malaikat di sana
tentang jam itu. “Oh itu, jam yang tergantung di sana menunjukkan
tingkat kejujuran pejabat pemerintah yang ada di dunia sewaktu Anda
hidup,” jawab sang malaikat.

Sang malaikat menjelaskan, “Semakin jujur pemerintah negara Anda, jam
negara Anda di sini semakin lambat. Sebaliknya, semakin korup pejabat
pemerintah negara Anda, semakin cepat pula jalannya.”

“Coba lihat,” kata seorang yang sedang antri kepada yang lainnya. “Jam
negara A berputar kencang. Berarti memang pejabat di negara A itu
banyak yang korupsi.”

“Itu lagi, itu lagi,” seru yang lainnya, “Jam negara B, putaran jamnya
tidak kalah cepat dari jam negara A.”

Mereka semua terlihat menikmati pengetahuan baru itu. Tetapi mereka
mencari-cari, di mana gerangan jam negara C, yang memang terkenal
dengan tingkat korupsinya yang tinggi. Salah seorang dari mereka
memberanikan diri bertanya kepada malaikat tadi.

“Oh, jam negara C …, kami taruh di belakang dapur. Sangat cocok
dijadikan kipas angin!” jawab sang malaikat.

Sumber : Humor Kristen

Tentang Pacaran Kristen

Tidak heran bahwa untuk mencapai tujuan yang agung, orang-orang Kristen bergaul dan berpacaran secara berbeda dengan orang-orang non-Kristen. Pacaran bagi orang Kristen ditandai dengan:

1. Proses Peralihan dari "Subjective Love" ke "Objective Love."

"Subjective love" sebenarnya tidak berbeda daripada manipulative love yaitu "kasih dan pemberian yang diberikan untuk memanipulir orang yang menerima". Pemberian yang dipaksakan sesuai dengan kemauan dan tugas dari si pemberi dan tidak memperhitungkan akan apa yang sebenarnya dibutuhkan oleh si penerima. Sesuai dengan "sinful nature"nya setiap anak kecil telah belajar mengembangkan "subjective love". Dan "subjective love" ini tidak dapat menjadi dasar pernikahan. Pacaran adalah saat yang tepat untuk mematikan sinful nature tsb, dan mengubah kecenderungan "subjective love" menjadi "objective love". Yaitu memberi sesuai dengan apa yang baik yang betul-betul dibutuhkan si penerima.

2. Proses Peralihan dari "Envious Love" ke "Jealous Love."

"Envious" sering diterjemahkan sama dengan "jealous" yaitu cemburu. Padahal "envious" mempunyai pengertian yang berbeda. "Envious" adalah kecemburuan yang negatif yang ingin mengambil dan merebut apa yang tidak menjadi haknya. Sedangkan "jealous" adalah kecemburuan yang positif yang menuntut apa yang memang menjadi hak dan miliknya. Tidak heran, kalau Alkitab sering menyaksikan Allah sebagai Allah yang "jealous", yang cemburu (misal: 20:5). Israel milik-Nya umat tebusan-Nya. Kalau Israel menyembah berhala atau lebih mempercayai bangsa-bangsa kafir sebagai pelindungnya, Allah cemburu dan akan merebut Israel kembali kepada-Nya.

Begitu pula dengan pergaulan pemuda-pemudi. Pacaran muda-mudi Kristen harus ditandai dengan "jealous love". Mereka tidak boleh menuntut "sesuatu" yang bukan atau belum menjadi haknya (seperti: hubungan seksuil, wewenang mengatur kehidupannya, dsb). Tetapi mereka harus menuntut apa yang memang menjadi haknya, seperti kesempatan untuk dialog, pelayanan ibadah pada Allah dalam Tuhan Yesus, dsb.

3. Proses Peralihan dari "Romantic Love" ke "Real Love."

"Romantic love" adalah kasih yang tidak realistis, kasih dalam alam mimpi yang didasarkan pada pengertian yang keliru bahwa "kehidupan ini manis semata-mata". Muda-mudi yang berpacaran biasanya terjerat pada "romantic love". Mereka semata-mata menikmati hidup sepuas-puasnya tanpa coba mempertanyakan realitanya, misal:

  • apakah kata-kata dan janji-janjinya dapat dipercaya?
  • apakah dia memang orang yang begitu sabar, "caring", penuh tanggung jawab seperti yang selama ini ditampilkan?
  • apakah realita hidup akan seperti ini terus (penuh cumbu-rayu, rekreasi, jalan-jalan, cari hiburan)?

Pacaran adalah persiapan pernikahan, oleh karena itu pacaran Kristen tidak mengenal "dimabuk cinta". Pacaran Kristen boleh dinikmati tetapi harus berpegang pada hal-hal yang realistis.

4. Proses Peralihan dari "Activity Center" ke "Dialog Center."

Pacaran dari orang-orang non-Kristen hampir selalu "activity- center". Isi dan pusat dari pacaran tidak lain daripada aktivitas (nonton, jalan-jalan, duduk berdampingan, cari tempat rekreasi, dsb.), sehingga pacaran 10 tahun pun tetap merupakan 2 pribadi yang saling tidak mengenal. Sedangkan pacaran orang-orang Kristen berbeda. Sekali lagi orang-orang Kristen juga boleh berekreasi dsb, tetapi "center"nya (isi dan pusatnya) bukan pada rekreasi itu sendiri, tapi pada dialog yaitu interaksi antara dua pribadi secara utuh (Martin Buber, "I and Thou", by Walter Kauffmann, Charles Scribner's Sons, NY: 1970), sehingga hasilnya suatu pengenalan yang benar dan mendalam.

5. Proses Peralihan dari "Sexual Oriented" ke "Personal Oriented."

Pacaran orang Kristen bukanlah saat untuk melatih dan melampiaskan kebutuhan seksuil. Orientasi dari kedua insan tsb, bukanlah pada hal-hal seksuil, tapi sekali lagi (seperti telah disebutkan dalam no. 4) pada pengenalan pribadi yang mendalam.

Jadi, masa pacaran tidak lain daripada masa persiapan pernikahan. Oleh karena itu pengenalan pribadi yang mendalam adalah "keharusan". Melalui dialog, kita akan mengenal beberapa hal yang sangat primer sebagai dasar pertimbangan apakah pacaran akan diteruskan atau putus sampai disini.

Beberapa hal yang primer tsb, antara lain:

a. Imannya.

Apakah sebagai orang Kristen dia betul-betul sudah dilahirkan kembali (Yoh 3:3), mempunyai rasa takut akan Tuhan (Amsal 1:7) lebih daripada ketakutannya pada manusia, sehingga di tempat- tempat yang tersembunyi dari mata manusia sekalipun ia tetap takut berbuat dosa. Apakah ia mempunyai kehausan akan kebenaran Allah dan menjunjung tinggi hal-hal rohani?

b. Kematangan Pribadinya.

Apakah ia dapat menyelesaikan konflik-konflik dalam hidupnya dengan cara yang baik? Dapat bergaul dan menghormati orang-orang tua? Apakah ia menghargai pendapat orang lain?

c. Temperamennya.

Apakah ia dapat menerima dan memberi kasih secara sehat? Dapat menempatkan diri dalam lingkungan yang baru bahkan sanggup membina komunikasi dengan mereka? Apakah emosinya cukup stabil?

d. Tanggung-jawabnya.

Apakah dia secara konsisten dapat menunjukkan tanggung-jawabnya, baik dalam studi, pekerjaan, uang, seks, dsb.?

Kegagalan dialog akan menutup kemungkinan mengenali hal-hal yang primer di atas. Dan pacaran 10 tahun sekalipun belum mempersiapkan mereka memasuki phase pernikahan.

Kegagalan dalam dialog biasanya ditandai dengan pemikiran- pemikiran:

  1. Saya takut bertengkar dengan dia, takut menanyakan hal-hal yang dia tidak sukai.
  2. Setiap kali bertemu kami selalu mencari acara keluar ... atau kami ingin selalu bercumbuan saja.
  3. Saya rasa "dia akan meninggalkan saya" kalau saya menuntut kebenaran yang saya yakini. Saya takut ditinggalkan.
  4. Saya tidak keberatan atas kebiasaannya, wataknya bahkan jalan pikirannya asalkan dia tetap mencintai saya, dsb.
Sumber : Sabda

19 Maret 2010

Di gereja tidak boleh berisik

Sebelum mengakhiri kelasnya, guru Sekolah Minggu bertanya kepada murid-muridnya.

Guru : “Kenapa kalo di gereja kita tidak boleh berisik?”

Murid: “Karena di gereja ada yang lagi tidur.”

Sumber : Rillusion

Dengan apakah kau datang??

Suatu hari seorang pendeta yang terkenal di daerahnya didatangi oleh seorang jemaat. Jemaat tersebut buta sejak lahir. Jemaat tersebut berkata:

Jemaat : Pak Pendeta, sudilah kiranya anda menyembuhkan mata saya yang sudah buta sejak lahir.

Pendeta : Baiklah, namun saya mau bertanya satu hal. Dengan apa bapak datang kemari ??

Jemaat : Dengan Iman Pak!!

Pendeta : Bagus, maka dengan imanmu pulalah kamu akan disembuhkan.

Jemaat : (Memanggil anaknya yang bernama Iman) Man, man, kenapa kamu tidak bilang dari dulu kalau kamu bisa menyebuhkan saya??

Pendeta :@#$%^!???

Sumber : Rillusion

Menjelaskan Konsep Allah Tritunggal dengan Sederhana

Pertanyaan :
Bapak Pengasuh yang terhormat.
Saya kerap mendapat pertanyaan dari orang-orang non-Kristen tentang ke-tritunggal-an Allah. Menurut Bapak, bagaimana cara menjelaskannya dengan sederhana supaya dapat dipahami oleh mereka dengan mudah? Dalam keterbatasan saya, saya selalu bilang kalau saya percaya pada Allah yang Esa. Tetapi itu bukan jawaban yang bisa diterima oleh mereka, karena mereka tahu saya percaya kepada Allah Bapa, Allah Anak dan Allah Roh Kudus.

Gali
Kelapa Gading Permai—Jakarta Utara


Jawaban:
Gali yang terkasih di dalam Kristus, memang tak mudah menjelaskan Allah Tritunggal, termasuk juga Allah yang Esa. Siapakah manusia sehingga bisa menjelaskan siapa Allah dengan lengkap sehingga masuk akal? Yang paling masuk akal adalah bahwa “Allah memang tidak masuk akal, dan, sungguh tidak masuk akal jika Allah masuk akal”.
Statemen ini baru masuk akal. Mengapa? Jelas, karena Allah tak terbatas, melampaui akal kita yang sangat terbatas. Jadi, bagaimana mungkin manusia bisa mengurung Allah yang tidak terbatas di dalam akalnya yang terbatas. Namun, itu tidak berarti kita tidak bisa menje-laskan siapa Allah, tapi penjelas-an sebatas DIA menyatakakan diri-Nya kepada manusia di dalam Firman. Kemudian kita juga harus mengingat bahwa ketika berbicara tentang Allah kita berbicara Allah yang roh adanya (Yoh 4: 24), bukan materi, tidak terbatas pada ruang dan waktu (Maz 93: 2), dan tentu tidak seperti kita yang materi (Maz 90: 4-6). Kita harus awali dari kesadaran ini dulu.
Nah, sekarang tentang Allah Tritunggal.
1. Istilah ini secara tersurat memang tidak ada di Alkitab, namun tersirat dengan sangat jelas (Kej 1: 26/KITA, bentuk jamak, Yes 6: 8/bahasa Inggris “us”, bentuk jamak), dan juga pada nama Ellohim yang berbentuk jamak (bagian ini perlu penjelasan yang panjang). Tapi intinya, yang percaya pada Allah Abraham, Ishak dan Yakub harus belajar, mengerti dan percaya kebenaran ini. Mungkin ada yang berkata kenapa orang Yahudi sendiri tidak percaya pada Yesus? Jawabannya seder-hana: yang percaya mula-mula juga orang Yahudi, termasuk Pau-lus tokoh Farisi yang sangat terkenal dan terdidik (Kisah 22). Juga fakta kesalahan konsep tentang Me-sianik.
2. Allah Anak, Yesus Kristus, sebelum da-tang ke dunia juga sudah dinubuat-kan lama oleh Perjanjian Lama (PL); tentang diri-Nya, yang mela-hirkan-Nya, kota kela-hiran-Nya, akibat kela-hiran-Nya bahkan ke-matian-Nya. Kebetul-an? Tentu tidak, ka-rena Dia memang da-tang dari kekekalan ke dalam kesementara-an (Yoh 14:1-3, Fil 2:5-8).
3. Allah Bapa dan Allah Roh sudah diper-saksikan dengan jelas oleh Alkitab sejak dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru.
4. Lalu dalam berkarya, Mereka mencipta bersama (Kej 1: 2; Allah Roh, 1: 3; Allah Bapa, Yoh 1:1-3; Allah Anak, memelihara dan menebus bersama, Yoh 3:16, Kasih Bapa, Yoh 14: 6; Penebusan Anak, Yoh 16: 8-11,14: 26; Keinsyafan dan pimpinan Roh. Ketiganya satu dalam berkarya penciptaan hingga penebusan).
5. Jadi Allah itu tiga? Tentu tidak. Dia sendiri mengatakan “esa” (Ul 6: 4). Di sinilah masalahnya. Ingat, kita bicara Allah yang Roh, bukan materi; kualitas, bukan kuantitas. Sekarang coba tanya, “Apakah Allah yang “satu” itu? Apakah Dia ada di Indonesia?” Pasti dija-wab “ada”. Di tempat lain juga pasti dijawab “ada”. Pertanyaannya, jika Allah itu ada di mana-mana, ada berapa Allah itu? Pasti satu bukan. Di ma-na logikanya? Ingat kita bicara Allah yang Roh dan Kekal. Nah, kalau bicara Allah Tri-tunggal bingung, apa Allah tung-gal juga tidak bingung karena bisa di mana-mana pada saat yang sama? Tentu saja bi-ngung karena kita bicara Allah yang melampaui akal.
Akhirnya, ternyata Allah Tritunggal itu tidak membingungkan ya, yang membingungkan adalah bagaimana men-jelaskannya. Semoga sekarang jadi jelas. Allah Tritunggal itu tidak sama dengan konsep trimurti. Tritunggal itu esa, tiga pribadi satu kesatuan, dan itu kesaksian Alkitab. Selamat berpikir dengan beriman.?

Sumber : Sahabat Surgawi

18 Maret 2010

Tak Ada Salahnya Sesekali Berdiam Diri

Segenggam ketenangan lebih baik dari pada dua genggam jerih payah dan usaha menjaring angin.
(Pengkotbah 4 : 6)

Ada seorang tukang kayu. Suatu saat ketika sedang bekerja, secara tak disengaja arlojinya terjatuh dan terbenam di antara tingginya tumpukan serbuk kayu. Arloji itu adalah sebuah hadiah dan telah dipakainya cukup lama. Ia amat mencintai arloji tersebut. Karenanya ia berusaha sedapat mungkin untuk menemukan kembali arlojinya. Sambil mengeluh mempersalahkan keteledoran diri sendiri si tukang kayu itu membongkar tumpukan serbuk yang tinggi itu.
Teman-teman pekerja yang lain juga turut membantu mencarinya. Namun sia-sia saja. Arloji kesayangan itu tetap tak ditemukan. Tibalah saat makan siang. Para pekerja serta pemilik arloji tersebut dengan semangat yang lesu meninggalkan bengkel kayu tersebut.

Saat itu seorang anak yang sejak tadi memperhatikan mereka mencari arloji itu, datang mendekati tumpukan serbuk kayu tersebut. Ia menjongkok dan mencari. Tak berapa lama berselang ia telah menemukan kembali arloji kesayangan si tukang kayu tersebut. Tentu si tukang kayu itu amat gembira. Namun ia juga heran, karena sebelumnya banyak orang telah membongkar tumpukan serbuk namun sia-sia. Tapi anak ini cuma seorang diri saja, dan berhasil menemukan arloji itu.

"Bagaimana caranya engkau mencari arloji ini ?", tanya si tukang kayu.

"Saya hanya duduk secara tenang di lantai. Dalam keheningan itu saya bisa mendengar bunyi tik-tak, tik-tak. Dengan itu saya tahu di mana arloji itu berada", jawab anak itu.

Keheningan adalah pekerjaan rumah yang paling sulit diselesaikan selama hidup. Sering secara tidak sadar kita terjerumus dalam seribu satu macam 'kesibukan dan kegaduhan'. Ada baiknya kita menenangkan diri kita terlebih dahulu sebelum mulai melangkah menghadapi setiap permasalahan.

Sumber : Jejak Hati

17 Maret 2010

Perhatikanlah bagaimana kamu hidup

Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif,
(Efesus 5:15 )

Ayat ini didasari oleh keadaan dunia yang semakin lama semakin bobrok. Sejak dunia ini diciptakan dan sejak manusia jatuh kedalam dosa, kehidupan manusia cenderung semakin jauh dari Tuhan. Dosa semakin bertambah-tambah, manusia tidak takut lagi berbuat dosa. Terlebih lagi dimana kemajuan teknologi semakin canggih seperti saat ini, dosa semakin canggih pula. Bahkan ada yang menganggap agama adalah suatu kebodohan dan suatu ajaran yang tidak masuk akal. Tuhan itu tidak ada, hanya orang bodoh dan kolotlah yang menganggap Tuhan itu ada. Kepintaran dan kemajuan teknologi membuat manusia menjadi bebal. Manusia semakin membesar-besarkan diri dan mulai mengucapkan omongan-omongan kosong yang hanya untuk mencari nama.

Karena hal tersebut diatas maka kita sebagai orang kristen perlu memperhatikan bagaimana cara kita hidup. Apakah kita hidup seperti orang bebal yang tersebut diatas atau bukan. Apakah kita hidup masih di jalur dan jalannya Tuhan atau di jalur dan jalannya dunia ini. Koreksi diri adalah hal yang terbaik yang bisa dilakukan setiap orang karena dengan mengoreksi diri dapat memperbaiki mana yang masih benar dan mana yang telah menyimpang dalam kehidupan kita. Namun sangat disayangkan, tidak banyak orang yang mau mengoreksi diri. Manusia cenderung lebih suka memeriksa dan mengoreksi kesalahan orang lain. Tuhan Yesus menyebut orang demikian adalah orang yang munafik dan menegur mereka dengan keras. Itu dapat dilihat pada ayat dibawah.

Matius 7:5 Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu."

Saudaraku, satu hal yang sering tidak kita sadari bahwa manusia sering jatuh bukan karena tersandung pada sebuah batu yang besar melainkan batu yang kecil. Yang sering membuat seekor monyet jatuh dari pohon bukanlah karena angin yang bertiup kencang yang menggoyang-goyangkan pohon melainkan karena angin sepoi-sepoi yang bertiup lembut, yang membuatnya terlena, tertidur yang akhirnya membuatnya jatuh. Hal-hal kecil dan sepele tanpa disadari bisa membuat kita terlena.

”Ah nggak apa-apa, sekali-sekalikan boleh...” kata seorang pemuda ketika ketahuan membuka situs porno.

Tahukan saudara, bahwa segala sesuatu dimulai dari sekali kemudian dua kali, tiga kali dan seterusnya. Ketika saudara kita tersebut memulai sekali, maka imajinasi apa yang dilihat pada situs tersebut akan terus berputar-putar dipikirannya. Iblis akan kembali memutar gambar-gambar porno yang telah dilihatnya dalam pikirannya. Walaupun secara jasmani dia tidak melihat lagi namun didalam pikirannya gambar-gambar itu akan terlihat jelas dan itu akan membuatnya ingin melihat lagi dilain waktu.

Karena itu, mari kita perhatikan cara hidup kita. Sudah berapa derajat kita menyimpang dari jalannya Tuhan. Syukurlah jika kita masih tetap berada di jalur yang benar. Akan tetapi jika kita sudah menyimpang walau sedikit saja mari kembali kehaluan yang benar. Arahkan perahu hidup kita pada kompas yang telah ditentukan Tuhan. Karena semakin jauh kita menyimpang, semakin berat dan semakin sulit pula jalan kita untuk kembali karena badai-badai dan ombak yang siap menghadang. Tuhan Yesus memberkati...
Sumber : Renungan-Kristen

16 Maret 2010

Doa Yang Penuh Iman

Doa adalah menjalin komunikasi dengan Allah. Doa merupakan hubungan yang sangat dekat dan paling intim dengan Sang Pencipta yang bisa Anda miliki.

Doa bukanlah mantera, atau seperti memutar roda keberuntungan, membaca sebuah daftar, atau hanya meminta sesuatu yang harus dilakukan. Doa adalah sebuah persekutuan. Dalam doa, terjadi persekutuan yang terdalam antara roh Anda dengan Roh Allah. Dari sinilah kita mendapatkan perintah, bimbingan, atau sebuah beban untuk mendoakan hal-hal tertentu.

Rasul Paulus berkata, "Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan." (Roma 8:26). Ada saat-saat ketika kita hanya bisa menaikan keluhan tanpa kata-kata karena kita tidak tahu bagaimana harus berdoa dengan spesifik.

Kita dapat belajar banyak dari Doa Bapa Kami, sebagai sebuah model doa (lihat Matius 6:9-13). Yang pertama, ketika kita ingin menyusun doa adalah kita harus mulai dengan suatu pengetahuan tentang Siapa yang kita ajak bicara, yaitu Allah, Bapa kita. Kita juga harus memasukan pujian, "Dikuduskanlah namaMu." Kita harus memuliakan dan memuja nama-Nya, keberadaan-Nya.

Kemudian, kita harus perhatikan perluasan kerajaan-Nya. Kami meminta supaya manusia harus datang untuk mengenal dan tunduk kepada-Nya. "Datanglah Kerajaan-Mu. Jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga." Setalah nama dan pribadi Allah sendiri, yang terpenting dalam doa adalah perluasan Kerajaan Allah.

Setelah itu, kita meminta Allah untuk memberikan kita makanan sehari-hari, yang mencakup apa pun yang kita butuhkan untuk melaksanakan pekerjaan-Nya. Ini bisa berupa uang, mobil, makanan, pakaian, rumah, atau anggaran Rp 200 Milliar untuk organisasi Kristen. Mungkin uang untuk memberi makan orang miskin. Mungkin untuk banyak hal. Kita meminta supaya Tuhan memberikan kepada kita, makanan yang secukup setiap hari. Itu adalah bagian dari doa permohonan. Bagian pertama dari doa adalah pujian, yang kedua adalah syafaat bagi orang lain, dan yang ketiga adalah permohonan, ketika kita meminta kebutuhan kita harus dipenuhi.

Akhirnya, kita meminta perlindungan Tuhan supaya kita jangan dibawa ke dalam pencobaan namun Allah akan melepaskan kita dari yang jahat. Kita meminta kepada-Nya untuk membuat kita tetap berjalan di jalan-Nya, sehingga kita akan dilindungi oleh kuasa-Nya dan pengurapan dan tidak rentan terhadap pengaruh Setan.

Kita harus ingat bahwa doa berakar pada pengampunan. "Ampunilah kami akan kesalahan kami seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami." Hubungan antara umat Allah dengan Allah berasal dari pengampunan yang berkesinambungan. Jika kita sudah mengalami keajaiban dalam hidup kita, kita harus bersedia mengampuni orang lain, seperti Allah telah mengampuni kita.

Orang Kristen harus selalu berada dalam persekutuan dengan Allah. Doa dapat berlangsung dalam segala situasi (lihat Mazmur 4:4, 5:3, Daniel 6:10, Kisah Para Rasul 21:5, I Tesalonika 5:17). Dalam hidup saya, seperti kejadian-kejadian yang pernah saya lewati, saya bisa menemukan diri saya berbicara kepada-Nya, ingin mengetahui sesuatu, meminta saran dan nasihat, atau untuk kemurahan dan berkat. Kehidupan Kristen harus diisi dengan doa. Selain itu, kita harus menyisihkan waktu tertentu, setidaknya sekali sehari, untuk berdoa dan untuk membaca Alkitab.

Ketika kita membaca Alkitab, kita harus berdoa, menyembah Tuhan, berbicara kepada-Nya tentang kebutuhan kita, dan dengarkan jawaban-Nya. Ini harus menjadi waktu komunikasi antara dua roh yang menentukan setiap kejadian untuk setiap hari.

Sumber : Jawaban

15 Maret 2010

Kehampaan

"Marilah kepadaKu, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu"
(Matius 11 : 28)

Ada satu kisah di Florence Italia pada tahun 1935, seorang laki-laki pergi menemui dokter. Ia penuh dengan kekuatiran dan kehabisan tenaga karena kurang tidur. Ia tidak suka makan, dan menghindari teman-teman. Tetapi, dokter memeriksa dan mendapatinya dalam keadaan fisik yang prima.
Karena berkesimpulan bahwa pasiennya memerlukan waktu untuk bersenang-senang. Maka dokter itu memberitahukan kepadanya tentang sebuah sirkus di kota dengan pemain utamnya seorang pelawak bernama Grimaldi. Tiap-tiap malam ia telah menarik penonton berduyun-duyun memenuhi deretan-deretan tempat duduk. "Anda harus melihatnya." kata dokter itu. "Grimaldi adalah seorang pelawak yang paling lucu, "Tidak", jawab orang yang putus asa itu, "ia tidak dapat menolong saya. Karena saya adalah Grimaldi sendiri.
Banyak orang seperti pelawak itu, pada dasarnya jiwa manusia adalah haus dan hampa. Mungkin ia adalah seorang yang pandai, mungkin ia adalah seorang pelawak yang bisa menghibur banyak orang, mungkin ia adalah seorang yang kaya raya dan segala apapun ia punyai, mungkin juga ia adalah seorang yang mempunyai kedudukan yang tinggi, ..... Tetapi semua itu kalau di luar TUHAN YESUS adalah Kosong !!! dan Hampa !!!. Karena pada titik tertentu semua itu tak berguna.
Berikan hidupmu kepada TUHAN YESUS, maka Dia akan mengisi hidupmu dengan kasihNya yang terus mengalir deras, Dan kuasaNya yang tidak terbatas sehingga hidupmu akan berguna dan berarti !! Dan kita akan bisa menikmati segala berkat yang berkelimpahan yang TUhan berikan atas kita, baik talenta kita, kepandaian kita maupun segala yang kita punya.
.:: Copyright ::.


This Blog is a registered trademark of DJEVEE Group All rights reserved.
Copyright © October 2009
Powered by Djevee