03 Agustus 2010

Persangkaan-persangkaan yang salah

"... mereka menyangka bahwa ia ada di antara orang-orang seperjalanan mereka, berjalanlah mereka sehari perjalanan jauhnya,..."
(Lukas 2 : 44)

Maria dan Yusuf kehilangan Anak Allah - Yesus Kristus - pada akhir Hari Raya Paskah Besar. Di sepanjang perjalanan pulang, mereka menyangka Yesus berada di antara mereka. Maria menyangka Dia berjalan bersama Yusuf dan Yusuf berpikir Dia pasti bersama ibuNya. Tetapi, waktu mereka mengetahui bahwa Yesus 'hilang', mereka panik; lalu mereka berdua kembali ke Yerusalem. Ditemukanlah Yesus di Bait Allah.
Banyak orang Kristen hari ini terlalu sibuk dengan segala macam kegiatan, sehingga mereka menyangka Yesus masih berada di antara mereka. Bila hidupmu terasa kering dan hatimu terasa hampa, sadarlah bahwa kau telah kehilangan Dia; perbaiki kembali hubungan dengan Dia - seperti Maria dan Yusuf - kembali ke tempat di mana engkau kehilangan Dia.
Seorang hamba Tuhan yang terkenal berkata, "Orang Kristen yang terlalu sibuk dengan segala macam pekerjaan, menyangka Dia masih bersama mereka; tetapi sesungguhnya Dia sudah tidak ada. "Ada sesuatu hal yang membuat Roh Kudus tak mungkin lagi bersekutu dengan kita di dalam kesibukan kita. Dalam aktivitasmu dan hari-harimu yang penuh dengan kesibukan, kau telah berjalan jauh pada jalanmu sendiri. Tatkala kau mengalami krisis dan pencobaan, hatimu jadi tawar dan dingi, sebab 'kehangatan' persekutuan dengan Dia sudah tiada. Roh Kudus hanya dapat tinggal di dalam hati yang tenang. Kau harus mengadakan waktu yang khusus untuk tinggal diam dalam hadiratNya, tinggalkan sejenak segala kesibukanmu, carilah kehadiranNya.

Roh Kudus hanya dapat tinggal di hati yang tenang!

Sumber : Air Hidup

Si Pembual

"Bangunlah, keluarlah dari tempat ini, sebab Tuhan akan memusnahkan kota ini."
(Kejadian 19 : 14)

Waktu Allah hendak membinasakan Sodom yang penuh dengan kejahatan. Dia mengutus kedua malaikatNya untuk memperingatkan Lot agar meninggalkan Sodom sebelum api dan belerang turun atas penduduk yang jahat itu. Lot meminta kedua calon menantunya menyingkir dari kota itu sebelum terkena hukuman. Tetapi, mereka tidak mau menghiraukan. Mereka cinta dan senang tinggal di kota itu, bahkan sebaliknya mereka mengatai Lot sebagai Pembual yang berolok-olok. Mereka menutup telinga terhadap peringatan-peringatan Lot.
Keadaan zaman tidak berubah, demikian pun hari ini. Jika seorang pengkotbah memperingatkan orang mengenai dosanya agar mereka mau meninggalkan hidup lama, maka acapkali pengkotbah itu ditertawakan, bahkan diejek, disebut pembual, tukang jual jamu, tukang loak dan sebagainya. Memang setiap orang yang mencoba memulihkan suatu kebenaran pasti akan dicemooh dan dimusuhi.
Nuh juga disebut si pembual dan pembuat sensasi, mungkin juga dianggap sudah gila, tak ada hujan tak ada angin membuat kapal sebesar itu. Nabi-nabi yang menubuatkan kehancuran Yerusalem pun dituduh membual.
Dengan resiko yang sama, hari ini kami pun bertanya pada Saudara : "Apakah kau masih tinggal di 'Sodom' yang penuh kejahatan dan dosa serta mengabaikan seruan Tuhan untuk secepatnya 'lari dari penghukuman yang akan datang?' "Larilah, selamatkanlah nyawamu;..." (Kejadian 19 : 17). Bertobatlah segera! Mungkin ini peringatan yang terakhir bagimu, siapa tahu hari esok sudah bakal tak kau lihat lagi! 'Jam Kehidupan' tak seorang pun yang tahu 'kapan berhenti berputar'

Jangan terlambat sampai esok pagi: mungkin matahari esok tak akan pernah bersinar lagi bagimu!

Sumber : Air Hidup

02 Agustus 2010

Hak Istimewa Seorang IBU

"Sebab Engkaulah yang membentuk buah pinggangku, menenun aku dalam kandungan ibuku."
(Mazmur 139 : 13)

Seorang Professor dalam bidang Kedokteran pernah mengajukan sebuah situasi medis yang juga menyangkut masalah etika kepada mahasiswa-mahasiswanya : "Sebuah keluarga memiliki riwayat sebagai berikut. Si Ibu menderita TBC. Mereka telah dikaruniai empat orang anak. Anak yang pertama buta. Yang kedua meninggal. Yang ketiga tuli. Yang keempat menderita TBC. Sekarang si ibu sedang mengandung anak yang ke lima. Kedua orang tuanya mendatangi kalian untuk meminta saran. Mereka bersedia melakukan aborsi, Jika memang itu keputusan kalian. Bagaimana pendapat kalian?"
Para Mahasiswa mengemukakan berbagai macam pendapat, dan kemudian sang professor meminta mereka untuk membentuk kelompok-kelompok kecil untuk "berkonsultasi". Semua kelompok melaporkan bahwa mereka menyarankan aborsi. "Selamat," kata Sang Professor. Karena kalian baru saja mencontoh kehidupan Beethoven." Bayangkan kalau kekeliruan keputusan yang kita ambil ini terjadi, tidak akan pernah terlahir seorang Beethoven di dunia ini dan mungkin Beethoven 2 yang lain.
Seorang wanita turut ambil bagian dalam proses penciptaan tubuh seorang anak, dan ketika anak itu bertumbuh, ia memelihara emosi dan pikiran si anak. Namun demikian, hanya Tuhanlah yang dapat menciptakan jiwa seorang anak. Jiwa harus memiliki tubuh. Tubuh harus memiliki jiwa. Allah dan juga si ibu adalah mitra dalam proses penciptaan seorang bayi sejak saat pembuahan.
Setiap ibu memiliki hak istimewa bersama-sama Allah dalam menciptakan kehidupan baru. Ia membantu menciptakan sebuah jiwa yang akan tetap abadi. Dan tidak ada hak yang lebih istimewa selain hak untuk bisa terlibat dalam penciptaan seorang manusia. Hal itu memerlukan iman yang sangat besar untuk bisa mewujudkannya.

Sasaran Pandangan yang Tepat

"Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan"
(Amsal 4 : 23)

Kesuksesan atau kegagalan dalam kehidupan kita tergantung dari sikap hati kita sendiri. Kata Alkitab: dari hatilah terpancar kehidupan. Pikiran-pikiran yang negatif dan kebimbangan membawa ketakutan dan frustasi. Supaya kita dapat mengalami secara pribadi anugerah Allah, kita harus menutup semua pintu pancaindera kita saat pencoban menyerang.
Petrus memandang kepada Yesus dan berdiri di atas FirmanNya, maka dia dapat berjalan di atas air. Tetapi, segera setelah dia mengijinkan pikiran yang negatif bekerja, maka ketakutan dan kebimbangan mulai menyerang hatinya. lalu dia jatuh dan mulai tenggelam, tak sanggup lagi berjalan di atas air.
Pada saat ombak bergelora menyerang kehidupan kita, bila kita berpikiran negatif, kita akan jatuh dalam kesulitan dan tak dapat bangun lagi. Jika kita tak waspada menjaga hati kita, maka kekalahan siap menghancurkan kita.
Waktu Nuh dan keluarganya berada di dalam bahtera dan melihat keadaan di luar bahtera, di mana keadaan dunia sekitarnya penuh dengan air bah yang mengerikan, maka pastilah hati mereka dicengkram oleh ketakutan yang luar biasa, sehingga tak mungkin mereka dapat keluar dari bahtera secara hidup. Bayangkan mereka hidup dalam bahtera itu lebih dari setahun lamanya sampai air bah surut.
Saat ini Yesus sedang menunggu engkau. Mengapa tak kau pusatkan imanmu padaNya? Hampiri Dia, pegang janji firmanNya, pasti kau akan menang dan berkat anugerahNya mengalir dalam hidupmu senantiasa!

Kebimbangan dan ketakutan akan menenggelamkan kita!

Sumber : Air Hidup

30 Juli 2010

Dasar Kepercayaan

"Kamu juga, ...telah dihidupkan Allah bersama-sama dengan Dia, sesudah Ia mengampuni segala pelanggaran kita."
(Kolose 2 : 13)

Banyak Orang Kristen menceritakan bagaimana cinta mereka pada Kristus, tapi mereka kurang percaya dan kurang sukacita dalam hidup. Kalau mereka tertimpa suatu penyakit yang cukup parah, mereka sangat ketakutan dan takut mati. Mereka tak segan-segan mengeluarkan banyak uang untuk dipersembahkan ke gereja dengan suatu harapan. "Aku melakukan ini demi keselamatanku!" Mungkinkah ini?
Saudara, ini suatu perbuatan dan pengharapan yang keliru dan sia-sia, tak berdasarkan Alkitab sama sekali. Mereka lupa bahwa keselamatan tak dapat dibeli dengan uang atau dengan perbuatan baik kita!
Kata Alkitab: "...sekiranya ada kebenaran oleh hukum taurat, maka sia-sialah kematian Kristus." (Galatia 2 : 21)
Segala perbuatan baik manusia sia-sia, kecuali oleh penebusan Kristus di kayu salib itu. Keselamatan dapat diperoleh jika sepenuhnya mempercayai Kristus Yesus dan penebusanNya di kayu salib, bukan berdasarkan pada perasaan atau logika kita.
Dalam Kolose 2 : 8 - 17 Paulus mengatakan kepada orang-orang percaya, bahwa walaupun dahulu mati oleh pelanggaran mereka, mereka telah dihidupkan Allah bersama-sama dengan Dia, dan telah mengampuni segala pelanggaran mereka.
Apakah kau bersandar sepenuhnya pada pekerjaan penebusan Kristus yang telah selesai digenapiNya? Itulah dasar satu-satunya untuk percaya bahwa kau telah diselamatkan, tak peduli apa pun perbuatanmu pada waktu yang lampau. Atau masihkah kau bersandar pada kebaikan perbuatan dirimu sendiri?

Umat Kristen diselamatkan oleh penebusan Yesus Kristus, bukan oleh kebaikan dan kebenaran sendiri!

Sumber : Air Hidup

29 Juli 2010

Mengapa dibiarkan ada "DOSA" ?

"... di mana dosa bertambah banyak, di sana kasih karunia menjadi berlimpah-limpah,"
(Roma 5 : 20)

Sering orang bertanya, "Kalau memang Tuhan itu Maha Kuasa dan ada, mengapa semuanya ini terjadi? Mengapa Tuhan tidak mencegah sebelumnya, supaya orang tidak berbuat dosa? Tidakkah Dia mengetahui perkara yang bakal terjadi?" Tentu saja! Dia dapat membuat kita tahan/kebal terhadap dosa. Dia sanggup mencegah agar kita tak mengalami petaka. Tapi mengapa Allah tidak melakukan hal itu? Hari ini Alkitab menjawab: "...di mana dosa bertambah banyak, di sana kasih karunia menjadi berlimpah-limpah,"
Timbul pengertian kita: "Agaknya Tuhan memperkenankan kita mengalami berbagai kesulitan agar kita dapat mengalami anugerahNya yang tak terbatas itu, dan mengetahui bagaimana rasanya pertolongan Tuhan itu"
Seorang pembesar yang terkenal berkata, "Jika Anda pernah berada di dalam lembah gelap yang terdalam, barulah Anda dapat merasakan betapa indahnya berada di puncak gunung yang tertinggi!" Ungkapan ini mengingatkan saya akan kebenaran rohani yang lebih dalam. Tak seorang pun benar-benar dapat mengalami kasih Allah yang tak terbatas, kecuali bila ia pertama kali telah mengalami bagaimana dahsyat dan ngerinya dosa itu. Ini tidak berarti kita harus berbuat dosa terlebih dulu barulah kita dapat menerima kasih Ilahi sepenuhnya dalam hidup kita. Dan juga janganlah berkesimpulan bahwa Tuhanlah pencipta semua kejahatan dan malapetaka itu.
Setelah pengalaman kita akan berbagi dosa yang mengakibatkan semua kesulitan terjadi, lalu kita memperoleh Rahmat PertolonganNya, barulah kita mengerti akan "kasih karunia Allah menjadi berlimpah" dan mengerti pula betapa menjijikan dosa itu.

Kegelapan dosa sirna karena lampu anugerah Allah bersinar lebih terang!

Sumber : Air Hidup

27 Juli 2010

Kepuasan

"Memang ibadah itu kalau disertai rasa cukup, memberi keuntungan besar"
(I Timotius 6 : 6)

Rasul Paulus walaupun berada di penjara saat itu, menemukan kepuasan di dalam Tuhan. Tak peduli bagaimana keadaannya, damai sejahtera di dalam hatinya dan keyakinan tentang adanya Tuhan tak terguncangkan. Ia mengetahui akan kebenaran Firman Allah di dalam pengalaman pribadinya, yang kemudian ditulisnya kepada Timotius: "Ibadah itu kalau disertai rasa cukup, memberi keuntungan besar." Kepuasan jiwa hanya diperoleh di dalam Tuhan Yesus saja.
Banyak orang berpikir mereka akan puas bila mereka memiliki harta benda di dunia, banyak uang. Seorang pengusaha Kristen yang kaya kebetulan mendengar keluhan seorang karyawan: "Jika saja aku mempunyai uang 1 juta, niscaya aku cukup." Pengusaha ini tahu benar bahwa uang tak dapat memberikan kepuasan jiwanya, lalu ia berkata kepada karyawan itu, "Aku akan mengabulkan keinginanmu." Tak jauh ia melangkah, ia mendengar karyawan itu menggerutu, katanya, "Ah, mengapa aku tadi tidak mengatakan Rp. 2 juta saja?" Pengusaha itu tersenyum, karena ternyata jelas manusia tak akan puas dengan apa yang diperolehnya.
Banyak orang berkebudayaan dan berpendidikan tinggi, kaya, tapi mereka jauh dari kepuasan. Dunia tak bisa memberikan kebahagiaan sejati; kepuasan jiwani hanya diperoleh dalam Tuhan Yesus Kristus saja, maka berikan padaNya tempat yang utama di dalam hidupmu. Yesus berkata, "...mereka yang ingin kaya terjatuh ke dalam pencobaan, ke dalam jerat dan ke dalam berbagai-bagai nafsu yang hampa dan yang mencelakakan, yang menenggelamkan manusia ke dalam keruntuhan dan kebinasaan." (I Timotius 6 : 9)

Hanya Yesuslah yang memberi segala kebahagiaan dan kepuasan.

Sumber : Air Hidup

22 Juni 2010

Ketika Saya Kehilangan Harapan

Karena Allah telah berfirman : "Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau."
(Ibrani 13 : 5b)

Leslie dilahirkan dengan keterbelakangan mental, tidak memiliki mata, dan mengalami kelumpuhan otak. Ia tidak dapat bereaksi terhadap bunyi-bunyian atau sentuhan. Ketika berumur enam bulan, ia diperkirakan akan segera meninggal. Seorang perawat bernama May Lernke diminta untuk merawatnya di rumah sampai bayi itu meninggal. Ia merawatnya ... Selama lebih dari tiga puluh tahun.
Ketika May menerima si bayi Leslie, ia menerimanya apa adanya ... Seorang bayi yang seperti juga bayi-bayi lain ... Harus dididik dan dicintai. Selama bertahun-tahun, ia merawat bayi itu, namun tidak ada gerakan atau reaksi. Walaupun demikian ia tidak pernah berhenti berbicara, menyanyi atau berdoa untuk bayi itu. Musik memenuhi rumah mereka ... Namun tetap tidak ada reaksi. May dan suaminya membeli sebuah piano bekas dan menaruhnya di kamar tidur si bayi. Ia memainkan piano itu. Dengan sangat kuat, ia tahu bahwa suatu hari nanti Tuhan akan menolong Leslie untuk bebas dari belenggunya. Ia sangat gembira ketika pada usia 16 Tahun Leslie mulai belajar berjalan.
Beberapa tahun kemudian, pada suatu malam May dan suaminya terbangun oleh suara piano yang memainkan Piano Concerto No. 1 gubahan Tchaikosvsky. Dengan terkejut mereka mendapati Leslie duduk dibangku piano sambil tersenyum. Tidak lama kemudian ia mulai berbicara dan menangis ... dan menyanyi. Pada usia 28 tahun ia mulai berbicara dengan lancar. Doa May telah terjawab pada waktunya sesuai kehendak Tuhan.

07 Juni 2010

Medan Kekuatan Doa

"Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.
(Matius 7 : 7)

Komunitas "The Family International" New Delhi India, merayakan Natal tahun 2000 dengan sebuah berita buruk. Pesawat Indian Airlines bermuatan 120 orang, yang ditumpangi salah satu aktivisnya telah dibajak dan dibawa ke Afganistan. Keluarga, isteri dan anak dari aktivis ini tentu saja sangat gelisah mendengar kabar tersebut. Bahkan pada saat mendengar berita itu, semua aktivis "The Family International langsung berdoa memohon keselamatan para penumpang, terutama rekan sekerja mereka. Sementara temannya sedang diteror oleh para pembajak, aktivis lainnya harus meneruskan tugas pelayanan mereka untuk melayani di Panti Asuhan, penjara dan tempat penitipan anak, yang sudah dijadwalkan. Dan pada saat ada jeda waktu mereka menyempatkan diri untuk berdoa baik korporat atau pribadi untuk keselamatan rekan kerjanya.
Melalui siaran televisi diberitakan seorang pemuda telah dibunuh oleh si pembajak. Malamnya diberitakan bahwa para pembajak, mengancam akan membunuh satu penumpang setiap jamnya, jika tuntutan mereka tidak dipenuhi. Mendengar itu Rohit Kumar salah satu aktivis segera masuk ke kamarnya dan berdoa. Ia tak dapat tidur memikirkan nasib rekan sekerjanya. Di pembaringan ia terus berdoa. Dan satu Firman Tuhan di Matius 7 : 7 melintas di benaknya. Firman Tuhan itu membangkitkan imannya, bahwa Tuhan sanggup menjaga apa yang kita percayakan kepadaNya. Malam itu Tuhan menaruh pesan yang kuat dihatinya. "Aku akan menahan tangan pembajak itu, tidak akan ada lagi orang yang binasa. Aku telah mengirimkan para malaikat yang kuat untuk mengelilingi pesawat itu , yang akan melindungi para penumpang. Teruslah berdoa sebab doamu membentuk medan kekuatan yang mengelilingi mereka. Engkau akan melihat sahabatmu keluar dari pesawat."
Lima hari berlalu setelah Rohit Kumar berdoa dan tidak ada lagi korban yang jatuh. 31 Desember malam, semua penumpang dibebaskan dan sahabat Rohitlah yang pertama kali keluar dari pesawat. Dari sahabatnya itulah Rohit mendapat peneguhan tentang pesan Tuhan yang ditaruh dihatinya. Setiap kali pembajak itu mau membantai penumpang, ada sesuatu yang menahan tangan mereka. Sungguh doa orang percaya menjadi benteng yang kokoh. Jangan berhenti untuk berdoa !!!

27 April 2010

Kesabaran

"Sebab kamu memerlukan ketekunan, supaya sesudah kamu melakukan kehendak Allah, kamu memperoleh apa yang dijanjikan itu."
(Ibrani 10 : 36)

Di jaman peternakan besar di barat, terkadang seekor keledai diikatkan kepada seekor kuda liar. Lalu keduanya dilepaskan di Padang Gurun. Sang Kuda Liar akan mengamuk, menyeret keledai kecil tersebut dan melemparkannya ke sana kemari seperti kantong makanan ternak. Tetapi beberapa hari kemudian keduanya akan kembali. Keledai kecilnya akan kelihatan terlebih dulu menuju peternakan sambil menyeret kuda liar yang sudah jinak itu.
Di Padang Gurun sang kuda akan kelelahan berusaha melepaskan diri dari sang keledai. Di saat itulah sang keledai yang menjadi tuannya. Hewan yang lamban, sabar dan tidak penting ini menjadi pemimpin atas hewan yang lebih cepat, lebih gesit dan lebih dihargai ini. Gambaran ini terkadang membuat kita tercengang dan tidak habis pikir bagaimana itu bisa terjadi? tapi itulah realitanya kesabaran si keledai berbuah manis.
Dalam kehidupan kita sehari-hari hal ini seringkali juga terjadi. Kesabaran itu memang pahit tetapi buahnya manis. Orang-orang yang sabar, berkomitmen, sistematis dan pekerja keras, mungkin saja menemukan diri mereka dilecehkan mereka-mereka yang lebih kasar di tempat kerja atau di komunitas mereka. Tetapi pada akhirnya, mereka cenderung mencapai lebih banyak, naik lebih tinggi dalam kariernya dan lebih disegani rekan-rekan sekerjanya maupun bawahannya.
Bagaimana dengan Anda? Apakah Anda sudah memiliki komitmen yang satu ini? Perlakuan-perlakuan buruk baik lewat perkataan maupun sindiran, ketidakadilan, dll yang Anda alami apakah itu mampu untuk membuat Anda terus bertahan dalam segala hal baik dalam pekerjaan secara sekuler atau pelayanan di ladangNya Tuhan? Pilihlah bersabar dan bertekadlah dalam hati hari ini, maka besok Anda akan mendapatkan imbalannya.

25 April 2010

Tak seorang pun Menghiraukan

"... tidak ada seorangpun yang menghiraukan aku; tempat pelarian bagiku telah hilang, tidak seorangpun yang mencari aku."
(Mazmur 142 : 5)

Daud menggambarkan keadaannya yang buruk waktu bersembunyi di Gua Adulam karena dikejar-kejar Saul. Dia berkata, "Tempat pelarian bagiku telah hilang, tak seorangpun yang menghiraukan aku."
Banyak orang dewasa ini merasakan keadaan yang sama seperti yang dirasakan Daud saat itu. Bukankah kita sering menggerutu pada saat-saat kita merasa kesepian dan ditinggalkan? Keadaan yang buruk itu seolah-olah terasa semakin parah waktu kita menghadapi pencobaan seorang diri, tanpa ada suatu senyuman, kata-kata yang menghibur atau uluran tangan, atau suatu perhatian secara pribadi dari orang lain mengenai kesejahteraan spiritual kita.
Sangat mengerikan bila kita bayangkan banyak orang di neraka berteriak, "Tak seorangpun menghiraukan jiwaku; tak seorangpun menceritakan kepadaku tentang Kristus; aku tidak diperingatkan tentang penghukuman Allah. "Ingatlah akan teman-temanmu, tetangga-tetangga, relasi bisnis dan keluargamu. Sudahkah kau mempunyai rencana menceritakan tentang keselamatan dari Allah kepada mereka? Atau akan kita biarkan saja mereka berteriak kelak di neraka: "Tak ada yang menghiraukan daku?"
Semoga hati kita tergerak dan terbeban untuk menyelamatkan orang lain untuk Kristus, jangan kita puas karena diri kita sudah selamat. Mari mulai hari ini kita ingat orang lain yang masih dikejar-kejar dosa, yang masih bersembunyi dalam gua yang gelap, yang mnginginkan secercah cahaya menembus hidup mereka. Perkenalkan Yesus Juruselamat itu!

Kita yang mengenal Allah harus menyalakan lampu keselamatan, agar sinarNya menembus lorong hati yang masih gelap.

Sumber : Air Hidup

24 April 2010

Tariklah Puntung dari Api !

"Tunjukkanlah belas kasihan..., selamatkanlah mereka dari api neraka..."
(Yudas 1 : 22, 23a)

Yesus makan dan bergaul secara bebas dengan orang-orang berdosa dalam usahanya untuk memenangkan mereka. Ia bukanlah manusia biasa, tapi ia mempunyai sifat manusia yang sempurna dan sifat keIlahian yang kekal, sehingga Ia kebal akan dosa. Sifat-sifat ini tak kita miliki, karena itu Yudas (saudara Yakobus), memperingatkan kita untuk melayani orang lain dengan kesadaran penuh akan kelemahan daging kita sendiri dan harus sangat hati-hati dalam perkara-perkara kejahatan manusia. Harus ada batas dan jangan kompromi dengan perbuatan mereka dalam usaha memenangkan mereka. Kita harus hati-hati dan menggunakan akal budi, kebijaksanaan Tuhan selaku seseorang yang menyelamatkan sesuatu harta dari lalapan nyala api. Kita harus sungguh-sungguh menarik jiwa-jiwa keluar dari api neraka, tetapi janganlah sampai kita sendiri terseret oleh dosa dan terbakar oleh jilatan nyala api tadi.
Bila oleh anugerah Tuhan kita mendapat kesempatan membawa kepada Kristus, seseorang yang telah begitu jauh terjatuh ke dalam dosa, teruskan berdoa untuknya; jangan sampai bara api dari kehidupan lama mengobarkan dia dalam dosa lagi. Untuk pribadimu sendiri, Mohonlah setiap saat Roh Kudus memeriksa keadaan hatimu, adakah dosa-dosa tersembunyi? Dosa yang tersembunyi ini ibarat api di dalam sekam, menghanguskan merusak rohani kita, berhubung di dalam Roh kita ada sesuatu yang tak berkenan di hadapan Allah. Kalau hatimu sering mengalami tidak sejahtera, undanglah Roh Kudus mengoreksi hatimu.

Dosa bagaikan tamu yang tak diundang yang membakar kehidupan dengan api

Sumber : Air Hidup

23 April 2010

Sebuah Penangkal

"Janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun, dimana perlu, supaya mereka yang mendengarnya, beroleh kasih karunia."
(Efesus 4 : 29)

Seorang anak sedang menggunakan lem yang kuat untuk merekat pesawat mainannya dan jari kanannya terlekat pada salah satu sayapnya itu. Semakin ia berusaha melepaskan jarinya, semakin frustasi ia jadinya. Ketika akhirnya ia toh berhasil melepaskan jarinya, sakitnya tidak hilang selama beberapa hari. Jelaslah semangatnya untuk merakit pesawat tersebut lenyap.
Yang tidak disadari banyak orang kristen adalah bahwa kata-kata menghina, mengolok dan mengkritik, seringkali melekat seperti lem yang kuat. Semakin seseorang berusaha melepaskan dirinya dari komentar-komentar negatif atau citra diri negatif yang mungkin telah berkembang selama bertahun-tahun, semakin frustasi ia jadinya. Walau pada akhirnya sekali waktu dia bisa terlepas tapi rasa sakit itu tidak bisa hilang dalam hitungan jari. Butuh waktu !!!
Kalau pekerjaan seseorang dikritik dan diolok, tanpa melihat seberapa besar pengorbanan dan usaha yang dilakukan seseorang supaya pekerjaan itu selesai. Terkadang akan berakibat fatal bagi si penerima, ia akan cenderung tidak perduli terhadap pekerjaannya. Produktivitas serta kualitas bisa-bisa melorot dan bisa-bisa moralnya memburuk. Apalagi kalau disertai perubahan sikap kita sebagai orang yang merasa tidak pusa, kita menjadi garang, tidak ramah, tidak peduli dan tidak ada lagi komunikasi. Bom waktu siap untuk meledak !!!
Apakah penangkalnya? Pujian serta kata-kata dorongan yang positif. Mungkin sekali dalam beberapa ratus tahun seseorang hancur karena terlalu banyak dipuji, tetapi yang jelas sekali dalam beberapa menit seseorang remuk hatinya karena tidak mendapat pujian. Penghargaan tidak selalu harus berupa uang atau barang tetapi "rasa terima kasih" yang kita realisasikan dari raut wajah kita dalam berbicara dan menyampaikan sesuatu yang tulus dan ramah terkadang itu jauh lebih cukup dari uang dan barang.

22 April 2010

Doa yang sia-sia

"... Ia mengabulkan doa kita, jikalau kita meminta sesuatu kepadaNya menurut kehendakNya."
(I Yohanes 5 : 14)

Salah satu kerugian yang terbesar bagi umat Kristen ialah doa yang tak berguna dan tak ada artinya. Kita selalu berdoa minta perkara-perkara yang Tuhan telah janjikan. Seharusnya kita berterima kasih untuk segala perkara yang Dia sudah nyatakan akan dilakukanNya bagi kita.
Alkitab adalah suatu buku ajaib yang berisi ribuan janji Allah. Ibaratkan saja setiap janji itu berupa cek yang telah ditandatangani Allah. Janganlah meminta Tuhan untuk menepati janjiNya, seolah-olah Ia tak mau memenuhinya dan kita memaksa Dia berbuat demikian. Sebaliknya isilah cek yang belum tertulis rincian kebutuhan tadi denganiman, percayalah dan kemudian bersyukurlah kepadaNya untuk jawaban yang sedang di perjalanan itu! Dia bukan Allah yang pembohong! Ingat akan firmanNya yang berbunyi:"Allah bukanlah manusia, sehingga Ia berdusta, bukan anak manusia, sehingga Ia menyesal. Masakan Ia berfirman dan tidak melakukanNya, atau berbicara dan tidak menepatiNya?"(Bilangan 23 : 19).
Berdoalah saja sesuai kehendakNya, dan pujilah Dia untuk berkat yang telah disediakanNya. Engkau harus yakin bahwa permohonanmu sudah dijawab, hanya tunggu kiriman itu tiba di tanganmu. Sesuai dengan janjiNya, "Mintalah, maka akan diberikan kepadamu ..." Ucapkan syukur kepadaNya atas jawaban itu, yakinlah dan tak usah gelisah lagi! Hanya imanlah yang dapat menyebabkan kuasa Allah bekerja, bukan doa yang sia-sia tanpa iman.

Allah tak perlu didobrak untuk mengingatkan Dia memenuhi janjiNya!

Sumber : Air Hidup

20 April 2010

Ujian Iman

"Tuhan bersemayam di atas air bah ..."
(Mazmur 29 : 10a)

Pada saat ujian kita mencapai titik puncaknya, Yesus datang menghampiri kita. "kira-kira jam tiga malam datanglah Yesus kepada mereka berjalan di atas air." Matius 14 : 25
Waktu angin dan gelombang melanda, kita berpikir Yesus sudah meninggalkan kita, tapi sebenarnya angin dan gelombang merupakan cara Dia datang kepada kita. Alkitab berkata; "Tuhan bersemayam di atas air bah,..."
Jam tiga malam adalah jam-jam yang paling gawat. Biasanya orang tertidur sangat lelapnya. Pencuri pun datang pada saat yang terlena ini; demikian pun Iblis datang pada saat-saat ini. Pada jam-jam selena ini Yesus menguji iman murid-muridNya.
Waktu menghadapi ujian kita sangat menderita, tak ubahnya seperti melalui malam gelap yang tak terkatakan. Allah mengijinkan semua ini terjadi agar iman kita bertumbuh lebih kuat. Ujian iman menyerupai angin badai, sangat mengerikan dan dahsyat, menyebabkan kita letih tak berdaya. Tetapi ... ingatlah di tengah-tengah dahsyatnya badai dan gelombang, Yesus datang mengulurkan tanganNya kepadamu.
Murid-murid Yesus ketakutan tatkala melihat Yesus datang di atas air, disangkanya hantu. Di zaman modern ini juga orang memandang mukjizat yang diadakan dengan nama Yesus sebagai hal-hal tahayul, hipnotisme, sugesti, dan sebagainya. Bila engkau menanggapi mukjizat Allah sebagai suatu 'hantu', maka engkau selamanya tak akan pernah mengalami mukjizat pertolonganNya. Terimalah mukjizat sebagai mukjizat, bukan sebagai 'hantu'! Jangan melihat pada angin, gelombang dan kegelapan malam, Yesus sanggup meneduhkan angin dan gelombang yang menyerang hidupmu. Dia Allah yang ajaib, bukan hantu!

Melalui laut jalanNya, dan lorongNya melalui muka air yang luas, tetapi jejakNya tak kelihatan!

Sumber : Air Hidup

19 April 2010

Taat karena penderitaan

"Bahwa aku tertindas itu baik bagiku, supaya aku belajar ketetapan-ketetapanMu."
(Mazmur 119:71)

Pemazmur ini mengakui bahwa sebelum ia tertindas, dia menyimpang dari ketetapan-ketetapan Allah. Tetapi setelah dia menderita dan mengalami kesulitan-kesulitan barulah dia belajar mencari petunjuk-petunjuk Allah.
Ada seorang gembala domba yang mencambuki dombanya hingga kakinya patah. Hanya jalan itulah yang terbaik bagi domba yang nakal itu agar tidak berkeliaran lagi di tempat-tempat berbahaya. Domba-domba yang telah diajar sedemikian ini akan taat padanya seteah mendapat perawatan dan pemulihan kembali akan kesehatannya. Domba itu tak berani lagi pergi sekehendak hatinya.
Kita domba-domba Allah cenderung untuk menyimpang dari jalan Allah, senang mencari jalan sendiri menelurusi lorong-lorong gelap. Kita tersesat, Gembala yang baik - Yesus Kristus - membawa kita kembali pulang ke kandang. Berulang kali kita berbuat yang sama, digendongNya kita dibawa pulang, tapi kita tak mau menyerah dan tak mengerti kasihNya, kita memberontak meronta melepaskan diri dari gendongan. Kita terlepas, lari sendiri lagi, kembali tersesat; akhirnya terjerumus ke dalam lembah penderitaan yang dalam. Karena sakit dan penderitaan, teringat kita akan kehangatan kasihNya. Kita datang padaNya, dengan kasih ditolongNya kita, dibalutNya segala luka kita. Dari pengalaman yang pahit ini, kita belajar taat pada ketetapan-ketetapanNya dan selalu dengar akan suaraNya yang manis yang memanggil bila kita akan tersesat!
Tuhan memperkenankan penderitaan atas kita bukan untuk menjerumuskan, tapi untuk memperbaiki!

Sumber : Air Hidup

09 April 2010

Putus Asa

"Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang fana"
(I Petrus 1 : 18 - 19)

Pada suatu ketika, iblis mengiklankan bahwa ia akan mengobral perkakas "kerajaannya". Pada hari H, seluruh perkakasnya dipajang untuk dilihat oleh para pembeli, lengkap dengan harga jualnya. Barang yang dijual antara lain : dengki, iri, dendam, tidak jujur, malas, tidak menghargai orang lain, tak tahu berterima kasih, dll.
Di suatu pojok display ada suatu perkakas yang bentuknya sederhana bahkan sudah agak aus, tetapi harganya paling tinggi diantara yang lain. Salah seorang pembeli bertanya, Alat ini apa namanya?", iblis menjawab, "oh ... itu namanya Putus Asa." "Kenapa harganya mahal sekali, kan sudah aus ...?" Ya karena perkakas ini sangat mudah dipakai dan berdaya guna tinggi. Saya biasa dengan mudah masuk ke dalam hati manusia dengan alat ini dibandingkan dengan perkakas yang lain.
Begitu saya berhasil masuk, dengan mudah saya dapat melakukan apa saja yang saya inginkan terhadap manusia tersebut. Tahukah Anda kenapa barang ini menjadi aus? Karena saya sering menggunakan kepada hampir semua orang. Kebanyakan manusia tidak tahu kalau PUTUS ASA itu sebenarnya milik saya."
Jadi jika saat ini Anda sedang ber-PUTUS ASA, maka ingatlah itu bukan berasal dari TUHAN! Segala sesuatu yang melemahkan iman berasal dari iblis ... Waspadalah, jangan menjadikan diri kita bulan-bulanan iblis. Hari , Bangkit dan katakan pada iblis, "Tuhan adalah kekuatan dan perisaiku, bersamaNya aku tidak akan goyah" Lalu melangkahlah dengan iman dan milikilah sikap dan mentalis seorang "pemenang"

08 April 2010

Kepura-puraan

"aku melihat di antara barang-barang jarahan itu jubah yang indah, buatan sinear (Babilon), ... aku mngingininya, maka kuambil; ..."
(Yosua 7 : 21)

Babilon melambangkan kepura-puraan untuk memperoleh pujian dari orang lain. Waktu Akhan ambil jubah Babilon itu, kemungkinan hanyalah ingin memperindah dirinya sendiri dengan tujuan dipuji orang. Kita dapatkan dosa yang sama dalam Kisah 5 : 1 - 11: Ananias dan Safira mendukakan Roh Kudus dengan cara berdusta, menahan sebagian dari hasil penjualan tanahnya. Ibadah mereka kepada Allah hanya setengah-setengah saja, tetapi mereka ingin dilihat orang lain sebagai orang yang mencintai Allah dengan segenap hati.
Sangat berbahaya bagi anak Tuhan - yang berpura-pura rohani - menggunakan jubah rohani di dalam gereja, tapi di rumah lain lagi. Jubah yang dikenakan tidak sesuai dengan kehidupan aslinya, bisa berubah-rubah cioraknya.
Hidup kita hendaknya benar di hadapan Allah, bukan hidup munafik, mengenakan berbagai jubah 'Babilon'. Bagaimana tindakan / sikap kita terhadap pembantu rumah tangga kita? Apa kita sudah mengenal artinya kasih Kristus itu? Bagaimana hati kita terhadap teman-teman seiman kita? Majikan-majikan bagaimana dengan karyawan? Hamba-hamba Tuhan bagaimana hidupmu sebenarnya? Suami-suami/isteri-isteri, jubah apa yang kau kenakan?
Saat ini marilah kita berani tanggalkan semua jubah 'Babilon' kita dan kenakan 'jubah kebenaran'. Bapa di surga mencari orang yang sederhana, tapi yang menyembah Dia dalam Roh dan Kebenaran.
Perbuatan-perbuatan yang baik selalu diikuti oleh kebahagiaan yang kekal

Sumber : Air Hidup

07 April 2010

Dimanakah Jangkarmu ?

"PadaMu, ya Tuhan, aku berlindung..."
(Mazmur 71 : 1a)

Seorang jurumudi yang masih muda sedang panik, kapalnya diserang taufan yang dasyat. Untuk mempertahankan kapalnya, ia bermaksud memasang jangkar memilih tempat yang cocok. Segera jangkar ditempatkan di kapalnya sendiri; ditaruhnya di haluan kapal, tetapi angin tetap mengombang-ambingkan kapal. Tetap sama tak ada hasilnya, bahkan kapal makin terombang ambing karena badai bertambah keras.

Jangkar itu tak dapat berfungsi sendiri, kecuali bila jangkar itu dijatuhkan di kedalaman laut, barulah alat ini dapat berhasil melawan badai.

Demikian juga bila seseorang mendasarkan kekuatan dan keyakinannya pada diri sendiri, ia takakan pernah mengalami keteduhan dan keselamatan. Tindakan semacam ini sia-sia, seperti tindakan nahkoda tadi. Pasanglah jangkar imanmu ke dasar yang dalam dari kuasa dan kasih Allah. Tanamkan percayamu pada Dia Yang Maha Kuasa, maka hatimu akan menemukan keteduhan, damai sejahtera walaupun kau diombang-ambingkan badai percobaan.

Bila harapanmu untuk melawan badai kehidupan ini kaulandaskan atas kesanggupan dan kekuatanmu sendiri, maka keyakinanmu itu secara tragis salah penempatannya. Raja Daud mengetahui cara yang tepat dan benar. Dia berkata, "Sesungguhnya gelora-gelora maut telah mengelilingi aku, banjir-banjir jahanam telah menimpa aku,... dalam kesesakan, aku berseru kepada Tuhan,... Dan Ia mendengar suaraku..." (2 Samuel 22 : 5, 7). Ia menaruh kepercayaannya pada Allah; dia berlindung pada Tuhan!

Orang yang hidup dengan iman dan berlindung pada Allah akan sejahtera!

Sumber : Air Hidup


01 April 2010

Buatlah lebih dahulu Bagiku!

"...sesungguhnya tidak ada roti padaku sedikitpun, kecuali segenggam tepung ... dan sedikit minyak... "
(I Raja-raja 17 : 12a)

Pada saat kekeringan, Elia pergi ke Sarfat. Dia bertemu seorang janda dan berkata kepadanya, "Cobalah ambil bagiku sedikit air..., ambil juga bagiku sepotong roti." (I Raja-raja 17 : 10c, 11). Jawab perempuan itu, "...sesungguhnya tidak ada roti padaku sedikitpun, kecuali segenggam tepung dalam tempayan dan sedikit minyak dalam buli-buli." Lanjutnya: "...kemudian aku mau...mengolahnya bagiku dan bagi anakku, dan setelah kami memakannya, maka kami akan mati." Tetapi kata Nabi Allah itu, "Janganlah takut, pulanglah, buatlah seperti yang kaukatakan, tetapi buatlah lebih dahulu bagiku sepotong roti bundar kecil dari padanya, dan bawalah kepadaku, kemudian barulah kaubuat bagimu dan bagi anakmu." Sebab Firman Tuhan mengatakan: Tepung dalam tempayan itu tidak akan habis dan minyak dalam buli-buli itupun tidak akan berkurang sampai pada waktu Tuhan memberi hujan ke atas muka bumi." (I Raja-raja 17 : 12 - 14).
Apakah Anda mengalami keadaan seperti perempuan janda ini? Jangan takut, kata Tuhan, "Buatlah dahulu bagiku...!" Sebelum Tuhan memberkati kita, terlebih dahulu kita memperhatikan Tuhan, persembahkan lebih dahulu kepada Tuhan. Mengapa Elia minta roti bundar? Bundar berarti seutuhnya. Serahkan hatimu seutuhnya kepada Yesus, tidak berbagi pada ilah-ilah lain. Dia sanggup memberkatimu, mengubah keadaan hidupmu; Dia ajaib! Dia berkata,"...barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya. Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal." (Yohanes 4 : 14)
Dahulukan Tuhan, maka Tuhan juga akan memperhatikan engkau!

Sumber : Air Hidup

31 Maret 2010

Iman akan hari depan

Ketika kita mendengar kata masa depan, apa yang terlintas di dalam benak Anda? Sebuah kondisi yang menakutkan atau justru memandangnya sebagai masa dimana janji Tuhan akan semakin digenapi dalam hidup Anda? Jawaban ini akan tergantung Anda melihatnya menggunakan apa, iman atau rasa takut Anda?

Sebagai orang percaya, kita harus bergerak maju dengan yakin, berdasarkan kebenaran yang kekal Firman Allah. Lihatlah kisah Yosua yang ditulis dalam Alkitab. Setelah 40 tahun di padang gurun, bangsaIsrael akhirnya siap untuk memasuki tanah yang dijanjikan. Allah mengatakan kepada Yosua, "Hamba-Ku Musa telah mati; sebab itu bersiaplah sekarang, seberangilah sungai Yordan ini, engkau dan seluruh bangsa ini, menuju negeri yang akan Kuberikan kepada mereka, kepada orang Israel itu.Setiap tempat yang akan diinjak oleh telapak kakimu Kuberikan kepada kamu. Sebab Aku akan menyertai engkau....Aku tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau."(Yosua 1:2, 3b, 5b).

Allah telah berjanji kepada orang-orangNya suatu tanah yang melimpah susu dan madu, dipenuhi dengan kebun-kebun anggur, mereka tidak menanam dan tidak perlu lagi membangun kota-kota. Semua itu telah ada untuk mereka ambil. Tetapi, pertama mereka harus berjuang terlebih dahulu!

Allah pun menguatkan hati Yosua untuk berperang, "Kuatkan dan teguhkanlah hatimu" (Yosua 1:6,7,9). Dalam iman, Yosua memimpin bangsa Israel menyeberangi sungai Yordan dan menghancurkan tembok Yerikho. Tanah Kanaan pun berhasil dikuasai bangsa Israel pada masa kepimimpinannya.

Dari kisah diatas, kita dapat mengambil pelajaran bahwa masuknya bangsa Israel ke tanah Kanaan dan menguasai semua tanah disana, itu hanya bisa terjadi karena Yosua dan prajurit memegang firman Allah. Mereka tahu jika Tuhan ada bersama mereka, mereka tidak akan pernah gagal!

Hari ini, Allah terus mengatakan kepada umat-Nya, "Aku akan menyertai engkau! Kuatkan dan teguhkan hatimu!"

Sumber : Jawaban

30 Maret 2010

Mendobrak Allah

"...karena sikapnya yang tidak tahu malu itu, ia akan bangun juga dan memberikan kepadanya apa yang diperlukannya."
(Lukas 11 : 8b)

Bacalah Lukas 18 : 1- 8 ini, agar mengerti judul di atas. Perumpamaan "hakim yang tak benar" umumnya banyak disalah mengertikan oleh orang. Perhatikanlah baik-baik: hakim itu sebenarnya tak mau mengabulkan permintaan janda itu, tapi karena ia merasa terganggu dengan permintaan yang terus menerus, dan janda itu dianggao tak tahu malu, akhirnya ia mengabulkan permintaan janda itu supaya ia tak diganggu lagi.
Orang sering menyarankan: "Berdoa terus dan minta terus sampai akhirnya Tuhan menjawab doamu!" Perumpamaan di atas mengandung suatu kebenaran yang berbeda. Yesus berkata bahwa hakin itu tidak mau menolong, tetapi agar dia tak diganggu lagi, maka dia akhirnya mengabulkan permintaannya. Janda itu mendobrak hakim tersebut sampai akhirnya hakim itu terpaksa mengabulkan sesuatu yang bertentangan dengan kehendaknya. Kehendaknya ialah: tidak mau menolong.
Allah kita bagaimana pun juga bukan hakim yang tak benar, tapi Dia Bapa kita yang penuh kasih, selalu ingin mendengar dan menolong kita! Allah tak perlu digertak atau diancam demikian rupa dengan permintaan doa kita yang bersifat menyerang.
Cara beberapa orang Kristen berdoa dengan menjerit atau memohon dengan paksa, menyebabkan orang berpikir bahwa Allah itu mati atau tertidur, sehingga ia harus dipaksa untuk mendengarkan kita. Kuasa di dalam doa adalah iman, bukan demonstrasi di luarnya. Ingat Yesus sendiri berkata, "Apa saja yang kamu minta dalam doa dengan penuh kepercayaan, kamu akan menerimanya."
Doa Elia singkat, penuh iman dan berkuasa lebih dari pada doa nabi Baal dengan jeritan yang keras!

Sumber : Air Hidup

29 Maret 2010

Kebaikan yang ikhlas

"Janganlah jemu-jemu berbuat baik karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah"
(Galatia 6 : 9)

Seorang mahasiswa dari sebuah Universitas di Jakarta kala itu sedang melaksanakan KKN (Kuliah Kerja Nyata) di daerah pelosok. SUatu ketika ia merasa kepanasan, lalu mampir di suatu rumah untuk meminta minum. Bapak yang punya rumah tidak memberinya air putih, tetapi ia memberi segelas susu sapi, karena bapak itu mempunyai seekor sapi perah.
"Pak, saya cuma minta air," kata mahasiswa itu. Bapak itu lalu menjawab, "Nak, di sini airnya mentah, lebih baik minum saja air susu". Diminumnya air susu itu, lalu bertanya, "Berapa Pak?" "Tidak perlu bayar, bapa sudah ikhlas memberikan air susu itu kepadamu."
"Sebelum berpisah, mahasiswa itu mengucapkan banyak terima kasih dan memberikan alamatnya di Jakarta.
Beberapa tahun kemudian bapak tersebut terkena penyakit kanker. Ia pun harus menjual sawahnya untuk biaya pengobatan. Oleh anak gadisnya ia lalu dibawa ke salah satu rumah sakit di Jakarta. Ternyata biaya operasi, obat-obatan dan dokter, semuanya berjulah enam juta rupiah. Sedangkan hasil penjualan sawah belum bisa mencukupinya.
Anak gadisnya menjadi gemetar ketika mengetahui jumlah yang harus dibayar. Lalu, ia meminta waktu untuk melunasi, tetapi petugas kasir menyuruhnya membaca di bagian bawahnya. Ketika dibaca, ternyata sudah ada tanda luna! Dan, dibawahnya lagi ada tulisan "harga segelas susu". Ternyata dokter spesialis yang mengoperasinya itu adalah mahasiswa yang dahulu minum susu di rumahnya.

Diatur oleh Tuhan

"Pengajaran yang lemah lembut ada di lidahnya"
(Amsal 31 : 26b)

Untuk mempersatukan dua manusia sebagai suami isteri, Allah telah mengatur bahwa haruslah ada ketaatan dan kasih dalam rumah tangga mereka. Dia tak meminta suami atau isteri mencari kesalahan masing-masing. Dia tak menetapkan suami-suami untuk menjadi instruktur isteri-isteri, atau isteri-isteri untuk menjadi guru suami mereka. Seorang suami tak perlu mengubah isterinya, demikian halnya juga dengan isteri. Bagaimana pun sifat dan keadaan pasangan hidupmu, hendaklah kau mengharap hidup dengannya selamanya. Mereka masing-masing harus belajar menutup mata akan kekurangan masing-masing. Mereka harus belajar mencintai, bukan mencoba mencari kesalahan masing-masing.
Sebagai orang kristen kita harus belajar menyangkal diri. Menyangkal diri berarti melengkapi seorang terhadap yang lain. Keluarga butuh disiplin, berarti harus belajar mau menyisihkan pendapatnya sendiri dalam memberikan pertimbangan pasangan hidupnya. Pengajaran yang lemah lembut harus ada di lidah para isteri, baik terhadap anak-anaknya, maupun terhadao suami atau sesamanya.
Demikian pula sebagai mempelai Kristus, harus taat dan hidup setia kepada mempelai laki-laki, yaitu Yesus Kristus, tanpa mempedulikan keadaan dan situasi kita. Kita harus mempersembahkan kehidupan kita seutuhnya kepada Kristus, dan tidak hidup separuh buat ilah-ilah lain. Kata Tuhan, "Berpeganglah pada perintahKu, dan engkau akan hidup; simpanlah ajaranku seperti biji matamu" (Amsal 7 : 2)
Isteri yang cakap lebih berharga dari pada permata

Sumber : Air Hidup

28 Maret 2010

Dunia Kejahatan

“Lidahpun adalah ... suatu dunia kejahatan ... dinyalakan oleh api neraka"

(Yakobus 3 : 6)

Dalam suatu organisasi atau perkumpulan, bila terdapat banyak orang yang ingin memerintah atau memimpin, kita akan menghadapi banyak masalah. Ini terjadi juga di antara orang percaya dan situasinya pun sama pula. Yakobus memperingatkan orang-orang percaya tentang potensi lidah untuk hal-hal yang jahat. Lidah itu kecil, tapi ukuran kecilnya tak selalu menunjukkan kurang pentingnya. Kekang mulut kuda itu pun tak besar, demikian juga kemudi suatu kapal, tetapi keduanya sangat berpengaruh. Lidah kecil ini apabila di bawah kontrol manusia yang jahat akan lebih sering menyakiti dari pada membangun; dan lebih suka mengutuk dari pada memberkati. Lidah yang kecil ini dapat membakar hutan yang besar. Segala kejahatan menemukan jalan keluarnya melalui lidah. Dalam alam manusia, lidah ini 'dinyalakan oleh api neraka', membakar setiap aspek kehidupan dan mengotori seluruh kehidupan.

Bagaimana dengan penggunaan lidah Anda? Apakah Anda sering berdusta dan menyiarkan gosip terhadapa orang lain, hamba-hamba Allah, teman-teman sepelayanan? Atau menceritakan suatu cerita yang seharusnya dirahasiakan? Bila hal ini terjadi dalam kehidupan Anda, datanglah pada Yesus, akuilah dosa-dosa Anda dan serahkan lidah Anda untuk memuji dan memuliakan Tuhan. Roh Kudus sanggup memberi kemenangan untuk mengatasi lidah Anda; mohon kepadaNya agar Dia mengontrol dan menyucikan lidah Anda!

Pelihara kata-katamu; engkau tak akan tahu kapan kau harus memakan buahnya!

Sumber : Air Hidup


27 Maret 2010

Allah Yakub

"Berbahagialah orang yang mempunyai Allah Yakub sebagai penolong ..."
(Mazmur 146 : 5)

Mengherankan juga kalau Tuhan berkata: "Akulah ... Allah Yakub" (Keluaran 3 : 6), padahal Yakub dulunya penipu, penjegal dan penjahat.
Kita sering membicarakan hal-hal kejatuhan seseorang dengan nada negatif, dan tak peduli apa penyebabnya. Ada pula lain macam orang yang merencanakan hal-hal tak jujur dan tak layak. Kita pun memandangnya rendah. Betapa menakjubkan bila Allah yang Maha Kudus mau menyebut dirinya sebagai "Allah Yakub"; hal ini semata-mata merupakan suatu anugerah kepada Yakub!
Renungkan! Seorang dokter yang terkenal, pandai, kaya, duduk di samping anak kecil yang sakit terbaring di tempat tidur kotor dan jelek. Matanya tertuju kepada si kecil dan dengan penuh harapan ia ingin si kecil ini sembuh. Tentu saja ia tidak ingin berada di tempat yang kotor jelek ini. Apakah dia setuju dengan penyakit dan penderitaan yang dilihatnya? Jelas tidak! Dia benci pada penyakit; tugas dan pekerjaannya ialah membasmi penyakit itu serta menyehatkan kembali si sakit.
Hal yang sama pula ketika Allah mengambil tempat di sisi seorang yang suka menipu seperti Yakub dan berkata: "Akulah Allahmu", Dia tidaklah menyetujui dosa penipu itu, tetapi Dia ingin berbuat sesuatu dalam diri si penipu dan bagi si penipu. Kristus berkata, "Aku datang tidak memanggil orang-orang benar, tetapi memanggil orang-orang berdosa agar bertobat" kita yang dulunya juga berdosa telah diambil oleh Yesus Kristus dan dijadikan anakNya. Dialah Allah kita!
Kita ditebus Kristus dengan pengurbananNya di atas kayu salib!

26 Maret 2010

Tuhan Melihat

"tetapi wajah Tuhan menentang orang-orang yang berbuat jahat"
(I Petrus 3 : 12c)

Sekarang dunia penguh dengan penguasa-penguasa kejahatan yang dengan gigih ingin mencengkram kita. Tetapi jangan lupa, "...wajah Tuhan menentang orang-orang yang berbuat jahat". Allah melihat semua perkara yang akan datang dan tahu dengan teliti siapa yang hidup tak benar. Walaupun demikian, "Tidak selalu Ia menuntut, dan tidak untuk selama-lamanya Ia mendendam" (Mazmur 103 : 9). Sebaliknya, sekarang abad anugerah, Dia tetap menawarkan pengampunanNya! bagi yang bertobat. Namun, hari penghukuman juga akan tiba!
Dari zaman ke zaman hati manusia tetap tidak berubah, cenderung berbuat dosa dan melakukan perkara yang tidak berkenan kepadaNya. Pemberontakan hati manusia berjalan terus secara liar. Segala malapetaka adalah akibat dari setiap perbuatan yang jahat, dengan segala usaha manusia ingin menyingkirkan penciptaNya. Kegagalan akhirnya memusnahkan segala usaha funtuk mencapai kedamaian dan kebahagiaan di bumi.
Tetapi, di tengah-tengah kerusakan dan situasi dunia yang memburuk ini, Tuhan Yesus memanggil umatNya untuk kemulian namaNya. Janji Tuhan indah: "Mata Tuhan tertuju kepada orang-orang benar, dan telingaNya kepada teriak mereka minta tolong" (Mazmur 34 : 16)
Saat ini Dia mendengar semua doa Anda; Dia tahu segala perkara yang telah terjadi maupun yang akan datang. Yakinlah, Anda di pihak Allah! Anda dalam kesulitan atau ketakutan saat ini! Ingat! Yesus berkata, "Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman." (Matius 28:20b)
Hiduplah benar di hadapanNya; Allah melihat semuanya !

Sumber : Air Hidup

25 Maret 2010

Roti Kehidupan

"Akulah Roti Hidup"
(Yohanes 6 : 48)

Yesus tak mengatakan bahwa Dia 'Taart' atau 'Kue Keju' hidup, karena makanan ini enak tapi dinikmati oleh sebagian orang saja. Kristus menamakan diriNya "Roti" yang adalah makanan umum semua orang dan dapat disajikan kepada orang miskin dan kaya, raja dan buruh. Roti selalu dapat ditemukan, memuaskan dan menyehatkan.
Dalam Yesus Kristus kita dapatkan semua yang diperlukan untuk membaharui dan menguatkan jiwa, roh kita.
Dalam Keluaran 16 : 14 - 21 orang Israel diberi manna dari Surga, mereka tinggal memungut saja dan memakannya. Manna dimakan oleh orang tua dan muda, merupakan makanan yang sehat dan satu-satunya.
Yesus dapat dihampiri oleh semua orang. BerkatNya ditawarkan dengan cuma-cuma bagi jiwa-jiwa yang lapar. Syukur bagi Allah! DirmanNya diberikan dengan gratis dan mudah dimengerti semua orang. Firman Allah merupakan makanan utama. "Roti" bagi kehidupan spiritual kita. "Barangsiapa makan dagingku dan minum darahku, ia mempunyai hidup yang kekal dan Aku akan membangkitkan dia pada akhir zaman" (Yohanes 6 : 54). "Barangsiapa makan dgingku dan minum darahku, ia tinggal di dalam Aku dan AKu di dalam dia." (Yohanes 6 : 56) "Roti", yaitu Firman Allah, memberi kepuasan bagi setiap jiwa dan roh. Roti Kehidupan ini sudah disediakan bagi kita.
Hanya Roti Hidup, yaitu Yesus Kristus, yang sanggup memuaskan jiwa kita.

Sumber : Air Hidup

24 Maret 2010

Baikkah Tanah Hati kita?

"Yang jatuh di tanah yang baik itu ialah orang, yang setelah mendengar firman itu, menyimpannya dalam hati yang baik dan mengeluarkan buah dalam ketekunan"
(Lukas 8 : 15)

Dalam perumpamaan tentang penabur ini Yesus mengumpamakan hati manusia dengan tanah , tempat dimana semua jenis benih tanaman ditaburkan. Hanya tanah yang baik sanggup membuat benih berakar, bertumbuh dan akhirnya menghasilkan buah. Dalam hal ini, hati manusia dibedakan menjadi dua jenis: baik dan buruk. Hati yang baik diibaratkan sebagai tanah yang gembur, mengandung cukup air, sudah dibajak dan tidak ada lagi batu-batuan atau semak durinya. Sedangkan hati yang buruk digambarkan seperti tanah yang kering, kurang air, berbatu dan bersemak duri liar. Hanya 'tanah yang baik' siap menerima taburan benih Firman Tuhan, dan pasti benih firman itu tidak akan mati, tapi terus berakar kuat, bertumbuh dan pada saatnya akan menghasilkan tuaian.
Bagaimana supaya hati kita menjadi 'tanah yang baik?" 1. Kita harus memiliki penyerahan diri kepada TUhan. Berserah kepada Tuhan berarti mempercayakan seluruh keberadaan hidup kita dalam pimpinan Tuhan. Kenyataannya tidak banyak orang Kristen yang sepenuh hati berserah kepada Tuhan. Dalam permasalahan mereka cenderung lebih mengandalkan kekuatan sendiri atau lari mencari pertolongan manusia daripada harus bersabar menantikan jawaban Tuhan. Ini membuktikan mereka belum memiliki penyerahan diri 100%. Alkitab tegas menyatakan, "Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada Tuhan!" (Yeremia 17:5)
2. Kita harus mau dibentuk dan diajar oleh Roh Kudus, "...Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu." (Yohanes 14:26). Jadi kita harus membangun keintiman dengan Roh Kudus supaya kita semakin peka terhadap suaraNya. Kita harus terus dialiri air Roh Kudus setiap hari. Sayang, banyak dari kita yang tidak mau dibentuk dan diajar, sehingga kerohaniannya tetap kerdil.
Hidup kita akan berubah bila kita memiliki penyerahan diri dan mau dibentuk!

Sumber : Air Hidup

23 Maret 2010

Sejarah Alkitab

Ratusan buku telah ditulis mengenai bukti-bukti pengilhaman ilahi Alkitab, dan bukti-bukti ini sangat banyak dan bervariasi. Sayangnya, kebanyakan orang tidak pernah membaca satu buku pun mengenai topik ini. Bahkan, tidak banyak yang membaca Alkitab itu sendiri! Jadi, banyak orang terpengaruh oleh gambaran populer yang keliru bahwa Alkitab mengandung banyak kekeliruan dan tidak lagi bermanfaat bagi kehidupan modern kita.

Namun para penulis Alkitab berulangkali menyatakan bahwa mereka menyampaikan Firman Allah itu sendiri, yang sama sekali tidak mengandung kesalahan dan memiliki otoritas. Sangatlah menakjubkan jika seorang penulis mengatakan hal tersebut, dan jika 40 orang penulis Kitab Suci dengan keliru mengklaim hal tersebut, maka pastilah mereka semua berdusta atau tidak waras atau keduanya.

Namun di pihak lain, jika kitab yang teragung dan paling berpengaruh di sepanjang zaman, yang mengandung kesusastraan yang sangat indah dan tuntunan moral yang paling sempurna yang pernah disusun, ternyata ditulis oleh para penipu fanatik, maka harapan apa yang masih tersisa dalam usaha menemukan arti dan tujuan hidup di dunia ini?

Jika seseorang dengan sungguh-sungguh menyelidiki bukti-bukti alkitabiah ini, ia akan menemukan bahwa klaim pengilhaman ilahi tersebut (yang dinyatakan lebih dari 3.000 kali dengan berbagai cara) sangat bisa dibenarkan.

Nubuat Yang Digenapi

Bukti mengagumkan tentang nubuat yang digenapi hanyalah salah satunya. Ratusan nubuat di dalam Alkitab telah digenapi, secara spesifik dan mendetail, seringkali lama setelah penulis nubuat tersebut meninggal.

Contohnya, Daniel meramalkan pada tahun 538 SM (Daniel 9:24-27) bahwa Kristus akan datang sebagai Juru Selamat dan Raja Israel yang dijanjikan 483 tahun setelah Raja Persia mengijinkan orang-orang Yahudi membangun kembali Yerusalem, yang pada saat itu masih berupa reruntuhan. Nubuat ini, dengan jelas dan pasti, digenapi beberapa ratus tahun kemudian.

Banyak nubuat yang berkenaan dengan berbagai bangsa dan kota yang dengan berjalannya sejarah secara umum, digenapi semuanya secara literal. Lebih dari 300 nubuat digenapi oleh Kristus sendiri pada kedatangan-Nya yang pertama. Nubuat lain berhubungan dengan penyebaran kekristenan, agama-agama palsu, dan pokok-pokok lainnya.

Tidak ada kitab kuno maupun modern lain yang serupa dengan kitab ini. Nubuatan-nubuatan yang samar-samar dan biasanya keliru dari orang-orang seperti Jeanne Dixon, Nostradamus, Edgar Cayce, dan yang lainnya sama sekali tidak dapat dimasukkan dalam kategori yang sama, demikian pula kitab-kitab agama lainnya seperti Al-Quran, Ucapan-ucapan Khong Hu Cu dan tulisan-tulisan agama lainnya. Hanya Alkitab yang memperlihatkan bukti nubuatan yang mengagumkan ini, dan menunjukkannya dengan skala yang begitu luar biasa sehingga menjadikan semua penjelasan mengenai asal-usulnya terlihat absurd, kecuali penjelasan bahwa Kitab ini adalah penyataan ilahi.

Ketepatan Sejarah Yang Unik

Ketepatan sejarah dalam Kitab Suci menempatkannya dalam kelas tersendiri, jauh lebih superior dibandingkan tulisan-tulisan Mesir, Asyur dan bangsa-bangsa kuno lainnya. Peneguhan arkeologi atas catatan Alkitab sepanjang abad 20 demikian banyaknya. Dr. Nelson Glueck, yang barangkali adalah ahli arkeologi Israel terbesar di jaman modern ini, mengatakan:

“Tidak ada penemuan arkeologi yang menyanggah suatu pernyataan Alkitab. Banyak penemuan arkeologi yang telah meneguhkan, baik secara garis besar maupun rinci, berbagai pernyataan sejarah di dalam Alkitab. Dengan cara serupa, tinjauan yang sesuai atas pernyataan Alkitab seringkali membawa pada penemuan yang mengagumkan.”

Ketepatan Ilmiah

Bukti penyataan ilahi yang mengagumkan lainnya diperlihatkan dalam banyaknya prinsip-prinsip ilmu pengetahuan modern yang dicatat sebagai fakta-fakta di dalam Alkitab jauh sebelum para ilmuwan meneguhkannya secara eksperimen. Beberapa hal diantaranya:

Tentu saja semua hal ini tidak diungkapkan dalam bahasa teknis ilmu pengetahuan modern, melainkan dalam ungkapan pengalaman hidup manusia sehari-hari. Namun demikian, semuanya sangat sesuai dengan fakta-fakta ilmu pengetahuan modern.

Penting dicatat bahwa tidak ada kekeliruan nyata yang pernah ditunjukkan di dalam Alkitab, baik mengenai ilmu pengetahuan, sejarah atau pokok lainnya. Memang banyak kekeliruan yang sudah diklaim orang, namun para ahli Alkitab selalu mampu menyajikan penyelesaian yang masuk akal atas semua masalah yang muncul.

Struktur Yang Unik

Struktur Alkitab yang mengagumkan juga perlu ditekankan. Meskipun Alkitab merupakan kumpulan dari 66 buah kitab, yang ditulis oleh 40 penulis atau lebih dalam rentang waktu 2000 tahun, namun Alkitab tetap merupakan satu Kitab, yang memiliki kesatuan dan konsistensi sempurna di setiap bagiannya.

Para penulis Alkitab, pada saat menuliskan kitabnya, tidak memiliki bayangan bahwa pesan mereka pada akhirnya akan dikumpulkan menjadi sebuah Kitab seperti ini, namun demikian semuanya tersusun rapi dan menyampaikan tujuan uniknya sendiri sebagai sebuah komponen dari keseluruhannya. Setiap orang yang mempelajari Alkitab dengan sungguh-sungguh pada akhirnya akan menemukan pola struktur dan matematis yang mengagumkan yang terjalin di setiap bagiannya, dengan keterkaitan dan simetri yang tidak dapat dijelaskan sebagai sesuatu yang bersifat kebetulan belaka atau yang dengan sengaja disusun demikian.

Satu-satunya tema Alkitab yang secara konsisten dikembangkan dengan agung dari Kejadian sampai Wahyu adalah karya Allah yang besar dalam penciptaan dan penebusan segala sesuatu, melalui Anak-Nya yang tunggal, Tuhan Yesus Kristus.

Efek Alkitab Yang Unik

Satu bukti terakhir bahwa Alkitab itu benar diperoleh melalui kesaksian mereka yang sudah mempercayainya. Banyak sekali orang, dahulu maupun sekarang, yang berdasarkan pengalaman pribadinya telah menemukan bahwa janji-janji yang ada di dalam Kitab itu benar, nasihatnya tepat, perintah dan larangannya bijaksana dan pesan keselamatannya yang indah memenuhi semua kebutuhan baik untuk hidup sekarang maupun hidup kekal.Alkitab juga unik dalam hal pengaruh yang diberikannya kepada orang-orang dan kepada sejarah bangsa-bangsa. Kitab ini merupakan kitab yang paling laku sepanjang zaman, menarik bagi hati maupun pikiran, dicintai oleh setidaknya sebagian orang dari setiap ras atau bangsa atau suku bangsa yang pernah dibawakan kitab ini, kaya atau miskin, orang terpelajar atau sederhana, raja atau orang biasa, dan semua orang dari berbagai latar belakang dan garis kehidupan yang berbeda.Tidak ada kitab lain yang pernah mendapat sambutan universal atau yang pernah menghasilkan efek yang tak berkesudahan seperti itu.

Sumber : Christian Answers

.:: Copyright ::.


This Blog is a registered trademark of DJEVEE Group All rights reserved.
Copyright © October 2009
Powered by Djevee