"...karena sikapnya yang tidak tahu malu itu, ia akan bangun juga dan memberikan kepadanya apa yang diperlukannya."
(Lukas 11 : 8b)
Bacalah Lukas 18 : 1- 8 ini, agar mengerti judul di atas. Perumpamaan "hakim yang tak benar" umumnya banyak disalah mengertikan oleh orang. Perhatikanlah baik-baik: hakim itu sebenarnya tak mau mengabulkan permintaan janda itu, tapi karena ia merasa terganggu dengan permintaan yang terus menerus, dan janda itu dianggao tak tahu malu, akhirnya ia mengabulkan permintaan janda itu supaya ia tak diganggu lagi.
Orang sering menyarankan: "Berdoa terus dan minta terus sampai akhirnya Tuhan menjawab doamu!" Perumpamaan di atas mengandung suatu kebenaran yang berbeda. Yesus berkata bahwa hakin itu tidak mau menolong, tetapi agar dia tak diganggu lagi, maka dia akhirnya mengabulkan permintaannya. Janda itu mendobrak hakim tersebut sampai akhirnya hakim itu terpaksa mengabulkan sesuatu yang bertentangan dengan kehendaknya. Kehendaknya ialah: tidak mau menolong.
Allah kita bagaimana pun juga bukan hakim yang tak benar, tapi Dia Bapa kita yang penuh kasih, selalu ingin mendengar dan menolong kita! Allah tak perlu digertak atau diancam demikian rupa dengan permintaan doa kita yang bersifat menyerang.
Cara beberapa orang Kristen berdoa dengan menjerit atau memohon dengan paksa, menyebabkan orang berpikir bahwa Allah itu mati atau tertidur, sehingga ia harus dipaksa untuk mendengarkan kita. Kuasa di dalam doa adalah iman, bukan demonstrasi di luarnya. Ingat Yesus sendiri berkata, "Apa saja yang kamu minta dalam doa dengan penuh kepercayaan, kamu akan menerimanya."
Doa Elia singkat, penuh iman dan berkuasa lebih dari pada doa nabi Baal dengan jeritan yang keras!
Sumber : Air Hidup
Tidak ada komentar:
Posting Komentar