Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif,
(Efesus 5:15 )
Ayat ini didasari oleh keadaan dunia yang semakin lama semakin bobrok. Sejak dunia ini diciptakan dan sejak manusia jatuh kedalam dosa, kehidupan manusia cenderung semakin jauh dari Tuhan. Dosa semakin bertambah-tambah, manusia tidak takut lagi berbuat dosa. Terlebih lagi dimana kemajuan teknologi semakin canggih seperti saat ini, dosa semakin canggih pula. Bahkan ada yang menganggap agama adalah suatu kebodohan dan suatu ajaran yang tidak masuk akal. Tuhan itu tidak ada, hanya orang bodoh dan kolotlah yang menganggap Tuhan itu ada. Kepintaran dan kemajuan teknologi membuat manusia menjadi bebal. Manusia semakin membesar-besarkan diri dan mulai mengucapkan omongan-omongan kosong yang hanya untuk mencari nama.
Karena hal tersebut diatas maka kita sebagai orang kristen perlu memperhatikan bagaimana cara kita hidup. Apakah kita hidup seperti orang bebal yang tersebut diatas atau bukan. Apakah kita hidup masih di jalur dan jalannya Tuhan atau di jalur dan jalannya dunia ini. Koreksi diri adalah hal yang terbaik yang bisa dilakukan setiap orang karena dengan mengoreksi diri dapat memperbaiki mana yang masih benar dan mana yang telah menyimpang dalam kehidupan kita. Namun sangat disayangkan, tidak banyak orang yang mau mengoreksi diri. Manusia cenderung lebih suka memeriksa dan mengoreksi kesalahan orang lain. Tuhan Yesus menyebut orang demikian adalah orang yang munafik dan menegur mereka dengan keras. Itu dapat dilihat pada ayat dibawah.
Matius 7:5 Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu."
Saudaraku, satu hal yang sering tidak kita sadari bahwa manusia sering jatuh bukan karena tersandung pada sebuah batu yang besar melainkan batu yang kecil. Yang sering membuat seekor monyet jatuh dari pohon bukanlah karena angin yang bertiup kencang yang menggoyang-goyangkan pohon melainkan karena angin sepoi-sepoi yang bertiup lembut, yang membuatnya terlena, tertidur yang akhirnya membuatnya jatuh. Hal-hal kecil dan sepele tanpa disadari bisa membuat kita terlena.
”Ah nggak apa-apa, sekali-sekalikan boleh...” kata seorang pemuda ketika ketahuan membuka situs porno.
Tahukan saudara, bahwa segala sesuatu dimulai dari sekali kemudian dua kali, tiga kali dan seterusnya. Ketika saudara kita tersebut memulai sekali, maka imajinasi apa yang dilihat pada situs tersebut akan terus berputar-putar dipikirannya. Iblis akan kembali memutar gambar-gambar porno yang telah dilihatnya dalam pikirannya. Walaupun secara jasmani dia tidak melihat lagi namun didalam pikirannya gambar-gambar itu akan terlihat jelas dan itu akan membuatnya ingin melihat lagi dilain waktu.
Karena itu, mari kita perhatikan cara hidup kita. Sudah berapa derajat kita menyimpang dari jalannya Tuhan. Syukurlah jika kita masih tetap berada di jalur yang benar. Akan tetapi jika kita sudah menyimpang walau sedikit saja mari kembali kehaluan yang benar. Arahkan perahu hidup kita pada kompas yang telah ditentukan Tuhan. Karena semakin jauh kita menyimpang, semakin berat dan semakin sulit pula jalan kita untuk kembali karena badai-badai dan ombak yang siap menghadang. Tuhan Yesus memberkati...
Karena hal tersebut diatas maka kita sebagai orang kristen perlu memperhatikan bagaimana cara kita hidup. Apakah kita hidup seperti orang bebal yang tersebut diatas atau bukan. Apakah kita hidup masih di jalur dan jalannya Tuhan atau di jalur dan jalannya dunia ini. Koreksi diri adalah hal yang terbaik yang bisa dilakukan setiap orang karena dengan mengoreksi diri dapat memperbaiki mana yang masih benar dan mana yang telah menyimpang dalam kehidupan kita. Namun sangat disayangkan, tidak banyak orang yang mau mengoreksi diri. Manusia cenderung lebih suka memeriksa dan mengoreksi kesalahan orang lain. Tuhan Yesus menyebut orang demikian adalah orang yang munafik dan menegur mereka dengan keras. Itu dapat dilihat pada ayat dibawah.
Matius 7:5 Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu."
Saudaraku, satu hal yang sering tidak kita sadari bahwa manusia sering jatuh bukan karena tersandung pada sebuah batu yang besar melainkan batu yang kecil. Yang sering membuat seekor monyet jatuh dari pohon bukanlah karena angin yang bertiup kencang yang menggoyang-goyangkan pohon melainkan karena angin sepoi-sepoi yang bertiup lembut, yang membuatnya terlena, tertidur yang akhirnya membuatnya jatuh. Hal-hal kecil dan sepele tanpa disadari bisa membuat kita terlena.
”Ah nggak apa-apa, sekali-sekalikan boleh...” kata seorang pemuda ketika ketahuan membuka situs porno.
Tahukan saudara, bahwa segala sesuatu dimulai dari sekali kemudian dua kali, tiga kali dan seterusnya. Ketika saudara kita tersebut memulai sekali, maka imajinasi apa yang dilihat pada situs tersebut akan terus berputar-putar dipikirannya. Iblis akan kembali memutar gambar-gambar porno yang telah dilihatnya dalam pikirannya. Walaupun secara jasmani dia tidak melihat lagi namun didalam pikirannya gambar-gambar itu akan terlihat jelas dan itu akan membuatnya ingin melihat lagi dilain waktu.
Karena itu, mari kita perhatikan cara hidup kita. Sudah berapa derajat kita menyimpang dari jalannya Tuhan. Syukurlah jika kita masih tetap berada di jalur yang benar. Akan tetapi jika kita sudah menyimpang walau sedikit saja mari kembali kehaluan yang benar. Arahkan perahu hidup kita pada kompas yang telah ditentukan Tuhan. Karena semakin jauh kita menyimpang, semakin berat dan semakin sulit pula jalan kita untuk kembali karena badai-badai dan ombak yang siap menghadang. Tuhan Yesus memberkati...
Sumber : Renungan-Kristen
Tidak ada komentar:
Posting Komentar