16 Maret 2010

Doa Yang Penuh Iman

Doa adalah menjalin komunikasi dengan Allah. Doa merupakan hubungan yang sangat dekat dan paling intim dengan Sang Pencipta yang bisa Anda miliki.

Doa bukanlah mantera, atau seperti memutar roda keberuntungan, membaca sebuah daftar, atau hanya meminta sesuatu yang harus dilakukan. Doa adalah sebuah persekutuan. Dalam doa, terjadi persekutuan yang terdalam antara roh Anda dengan Roh Allah. Dari sinilah kita mendapatkan perintah, bimbingan, atau sebuah beban untuk mendoakan hal-hal tertentu.

Rasul Paulus berkata, "Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan." (Roma 8:26). Ada saat-saat ketika kita hanya bisa menaikan keluhan tanpa kata-kata karena kita tidak tahu bagaimana harus berdoa dengan spesifik.

Kita dapat belajar banyak dari Doa Bapa Kami, sebagai sebuah model doa (lihat Matius 6:9-13). Yang pertama, ketika kita ingin menyusun doa adalah kita harus mulai dengan suatu pengetahuan tentang Siapa yang kita ajak bicara, yaitu Allah, Bapa kita. Kita juga harus memasukan pujian, "Dikuduskanlah namaMu." Kita harus memuliakan dan memuja nama-Nya, keberadaan-Nya.

Kemudian, kita harus perhatikan perluasan kerajaan-Nya. Kami meminta supaya manusia harus datang untuk mengenal dan tunduk kepada-Nya. "Datanglah Kerajaan-Mu. Jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga." Setalah nama dan pribadi Allah sendiri, yang terpenting dalam doa adalah perluasan Kerajaan Allah.

Setelah itu, kita meminta Allah untuk memberikan kita makanan sehari-hari, yang mencakup apa pun yang kita butuhkan untuk melaksanakan pekerjaan-Nya. Ini bisa berupa uang, mobil, makanan, pakaian, rumah, atau anggaran Rp 200 Milliar untuk organisasi Kristen. Mungkin uang untuk memberi makan orang miskin. Mungkin untuk banyak hal. Kita meminta supaya Tuhan memberikan kepada kita, makanan yang secukup setiap hari. Itu adalah bagian dari doa permohonan. Bagian pertama dari doa adalah pujian, yang kedua adalah syafaat bagi orang lain, dan yang ketiga adalah permohonan, ketika kita meminta kebutuhan kita harus dipenuhi.

Akhirnya, kita meminta perlindungan Tuhan supaya kita jangan dibawa ke dalam pencobaan namun Allah akan melepaskan kita dari yang jahat. Kita meminta kepada-Nya untuk membuat kita tetap berjalan di jalan-Nya, sehingga kita akan dilindungi oleh kuasa-Nya dan pengurapan dan tidak rentan terhadap pengaruh Setan.

Kita harus ingat bahwa doa berakar pada pengampunan. "Ampunilah kami akan kesalahan kami seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami." Hubungan antara umat Allah dengan Allah berasal dari pengampunan yang berkesinambungan. Jika kita sudah mengalami keajaiban dalam hidup kita, kita harus bersedia mengampuni orang lain, seperti Allah telah mengampuni kita.

Orang Kristen harus selalu berada dalam persekutuan dengan Allah. Doa dapat berlangsung dalam segala situasi (lihat Mazmur 4:4, 5:3, Daniel 6:10, Kisah Para Rasul 21:5, I Tesalonika 5:17). Dalam hidup saya, seperti kejadian-kejadian yang pernah saya lewati, saya bisa menemukan diri saya berbicara kepada-Nya, ingin mengetahui sesuatu, meminta saran dan nasihat, atau untuk kemurahan dan berkat. Kehidupan Kristen harus diisi dengan doa. Selain itu, kita harus menyisihkan waktu tertentu, setidaknya sekali sehari, untuk berdoa dan untuk membaca Alkitab.

Ketika kita membaca Alkitab, kita harus berdoa, menyembah Tuhan, berbicara kepada-Nya tentang kebutuhan kita, dan dengarkan jawaban-Nya. Ini harus menjadi waktu komunikasi antara dua roh yang menentukan setiap kejadian untuk setiap hari.

Sumber : Jawaban

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

.:: Copyright ::.


This Blog is a registered trademark of DJEVEE Group All rights reserved.
Copyright © October 2009
Powered by Djevee